Madiunpos.com, SURABAYA – Pengembangan industri pariwisata dinilai perlu melibatkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dikaitkan dengan potensi daerah sesuai kearifan lokal.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
CEO Saratoga Capital, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan tidak ada yang menyalahi budaya di setiap wilayah ketika ada pengembangan pariwisata terutama wisata pelabuhan marina dan kapal pesiar.
Menurut mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu, pengembangan bisnis wisata bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar yang harus diberdayakan guna mengangkat potensi UMKM.
“Contoh riil keterlibatan UMKM dari setiap pengembangan bisnis besar, yakni paling gampang adalah kuliner lokalnya. Kalau setiap marina menyediakan kuliner lokal, dan kuliner itu benar-benar dikembangkan maka dampaknya luar biasa,” katanya seuai menjadi pembicara dalam Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) Hipmi, Minggu (8/11/2015).
Pemerintah dan Swasta Dia mengatakan, baik pemerintah maupun swasta harus merangkul UMKM, di bidang kemaritiman, perlu memberdayakan masyarakat pesisir. Katanya, justru mengangkat industri pariwisata yang tradisional bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
“Seperti di Thailand dan wisata-wisata di Eropa, sebetulnya banyak menyuguhkan potensi tradisionalnya, dan itu ada rantai yang menghubungkan dengan pemberdayaan UMKM nya,” imbuhnya.
Seluruh Segmen Dia menambahkan, ke depan, bisnis wisata marina tidak hanya untuk segmen menengah ke atas, karena semakin dikembangkan bakal semakin mampu menjangkau seluruh segmen masyarakat, seperti tradisi wisata marina bagi kebanyakan orang asing di negaranya.
Sandiaga menambahkan, apapun bentuk pengembangan industri pariwisatanya, peran pemerintah daerah sangat diperlukan karena diyakini lebih memahami potensi lokal yang ada.