by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 23 Juli 2017 - 09:20 WIB
Harianregional.com, BANTUL - Presiden RI Joko Widodo mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak dalam mengatasi krisis yang terjadi di Masjidil Aqsha, Yerussalem, Palestina.
Jokowi juga mengecam keras, adanya pembatasan beribadah hingga jatuhnya korban di sekitar Masjid tersebut.
Pernyataan kecaman itu disampaikan Jokowi sekitar pukul 12.30 WIB di depan Masjid Islamic Center, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja di Jalan Ringroad Selatan, Bantul, Sabtu (22/7/2017).
Mengenakan batik hitam bercorak coklat lengan panjang dan peci hitam, dengan membawa secarik kertas berwarna putih, Jokowi menghampiri kamera wartawan. Tanpa dikomando pertanyaan, Jokowi mengungkapkan pernyataan kecaman tersebut.
Pertama, Indonesia mengecam keras adanya pembatasan beribadah oleh warga Palestian di Masjidil Aqsha. Sebagaimana diketahui, Israel melakukan pembatasan ketat bagi warga Palestina yang ingin menjalankan ibadahnya di Masjidil Aqsha.
"Saya ingin menyampaikan perkembangan terakhir dari Kompleks Masjidil Aqsha di Yerussalem [Palestina], Indonesia mengecam keras. Sekali lagi, Indonesia mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid A-Aqsha," ucap Jokowi sesuai meletakkan batu pertama pembangunan Museum Muhammadiyah, di Kampus UAD, Ringroad Selatan, Sabtu (22/7/2017).
Kedua, Indonesia mengecam keras atas jatuhnya tiga korban jiwa dalam bentrok antara Tentara Israel dengan warga Palestina. Selain korban jiwa bentrokan itu juga ada ratusan warga menderita luka-luka.
"Dan juga Indonesia mengecam keras jatuhnya tiga korban jiwa yang baru saja kami mendapatkan informasi," tegas Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi mendesak DK PBB dan Sekjen PBB untuk segera membahas krisis yang terjadi di Masjidil Aqsha. "Indonesia meminta kepada PBB, kepada Sekjen PBB agar DK PBB dapat segera melakukan sidang untuk membahas krisis yang ada di Kompleks Masjid Al-Aqsha," ungkapnya.