Solopso.com, SEMARANG – Perayaan Imlek seringnya menjadi berkah tersendiri bagi para penjual kue keranjang di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Kendati demikian, perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari atau empat hari sebelum Pemilu 2024 membuat penjual kue keranjang itu sepi pesanan.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Cerita tersebut muncul di toko Kiem, penjual kue keranjang di Pecinan. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan saat Pandemi Covid-19, penjualan kue keranjang tahun ini lebih banyak.
“Kalau minat (beli) masih ada. Soalnya kan satu tahun sekali, dan sudah jadi tradisi,” kata Kiem di tokonya, Rabu (31/1/2024).
Kendati ada yang beli, Kiem mengaku bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penjualannya merosot jauh. Menurutnya, ada pengaruh tahun politik sehingga event seperti Pasar Samawis ditiadakan.
“Ini baru sedikit yang terjual karena tahun ini berbarengan dengan tahun politik, pemilu, jadi agak sepi,” akunya
Saat ini, kue keranjang yang Kiem jual baru laku 16 kilogram. Padahal ketika menjelang Imlek, tokonya selalu bisa menjual banyak atau nyaris habis.
“Pusing. Mau pemilu uang tak masuk-masuk. Biasanya sudah laku 20 kardus kue keranjang,” keluhnya.
Nasib serupa juga dirasakan oleh Siu, penjual kue keranjang lain di Pecinan Semarang. Kue keranjang di tokonya baru terjual 2 dari 20 kardus yang tersedia.
“Kebanyakan yang beli orang tua. Tapi ya campur-campur,” kata Siu.
Terkait harga, untuk satu kilogram kue keranjang Siu jual Rp29.000. Sementara tahun sebelumnya, bisa terjual 20 kardus kue keranjang.
“Sekarang sepi. Ini ketar-ketir. Peminat kurang jelang pemilu. Biasanya sudah ramai. Sekarang sepi banget,” tutupnya.