Esposin, SEMARANG – Lembaga Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) membuka donasi pakaian layak pakai untuk dijual kembali di acara Bazar Preloved Sintas. Hasil dari penjualan di acara ini nantinya diperuntukkan bagi pendampingaan hukum perempuan korban kekerasan.
Bazar Preloved Sintas merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tahunnya oleh LRC-KJHAM sejak 2020. Biasanya acara ini digelar bertepatan dengan momen peringatan seperti International Women's Day, 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan atau Hari Lahir LRCKJHAM.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
“Sebelum bazar kami membuka ke masyarakat umum donasi pakaian yang masih layak pakai seperti baju, celana, kaus, sepatu dan lain-lainnya,” kata Kepala Divisi Informasi dan Dokumentasi LRC-KJHAM, Citra Ayu Kurniawati kepada Esposin, Senin (15/7/2024).
Untuk jadwal bazar tahun ini digelar bertepatan dengan Refleksi 40 Tahun Ratifikasi Konvensi CEDAW dan 25 Tahun LRC-KJHAM. Rencana bazar digelar mulai 22-24 Juli atau 24-26 Juli 2024 mendatang.
Bagi masyarakat yang tertarik berdonasi untuk Bazar Preloved Sintas bisa mendatangi kantor LRC-KJHAM di Jalan Kauman Raya nomor 61 A, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang.
“Hasil penjualan bazzar akan kita gunakan untuk kerja-kerja LRCKJHAM seperti pendampingan dan penangan kasus. Selama ini kami tidak pernah memungut biaya misal ada perempuan korban kekerasan butuh pendampingan kepada kami,” paparnya.
Citra menyampaikan dari bulan Januari-Juli 2024, ada 20 lebih kasus kekerasan terhadap perempuan yang sedang didampingi LRC-KJHAM. “Cakupan kasus yang kami dampingi juga luas. Tersebar di wilayah Jawa Tengah, tidak hanya Kota Semarang,” imbuhnya.
Dia melanjutkan Bazar Preloved Sintas mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Acara bazar juga sebagai upaya lebih memperkenalkan LRC-KJHAM ke masyarakat.
Harga pakaian bekas yang dijual di bazar pun nanti sangat terjangkau. Citra juga menjamin pakaian yang dijual masih bagus lantaran disortir terlebih dahulu.
“Ada beberapa pakaian yang gratis, paling mahal cuman Rp50.000 seperti celana jin atau jaket kulit yang masih bagus. Semua hasil penjualan murni untuk bantu pendampingan dan penanganan korban kekerasan terhadap perempuan,” jelasnya.