by Abdul Hamid Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 26 Juni 2015 - 19:21 WIB
Hotel di Jogja turun drastis pada awal puasa
Harianregional.com, JOGJA- Sepekan memasuki puasa, okupansi (hunian kamar) hotel di Jogja turun drastis. Okupansi hotel di tengah momen libur sekolah hanya mencapai maksimal 50%. Meski begitu, beberapa hotel mengaku diuntungkan dengan kegiatan MICE korporasi selama Ramadan ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab Danunagoro mengatakan, industri hospitality pada dua minggu di awal puasa memang cenderung sepi.
“Sekarang masuk very low season. Masa-masa seperti ini sudah menjadi siklus tahunan. Tidak ada rapat, seminar, pesta pernikahan dan lainnya. Okupansi rata-rata paling tinggi hanya 30-40 persen,” kata Istidjab saat dihubungi, Kamis (25/6/2015).
Sementara, lanjut Istidjab, okupansi hotel bisa lebih rendah terjadi di wilayah ring tiga. Dia memprediksi okupansinya hanya sekitar 10-20 % saja.
“Kami berharap agar pengelola hotel pandai mengelola manajemen dalam kondisi saat ini. Ini penting dilakukan agar tetap bisa menggaji karyawan. Apalagi, ada tanggungjawab membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk pegawai,” tambah Istidjab.
Menurutnya, kondisi seperti ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Untuk menyiasati peningkatan okupansi, pihaknya berharap agar manajemen hotel kreatif dalam menyediakan paket-paket Ramadan, mulai penawaran paket buka bersama, takjil hingga sahur.
“H-5 sebelum lebaran, okupansi akan merangkak normal. Berkaca pada tahun lalu, kamar-kamar hotel akan kembali dipadati dengan prosentase mencapai 90%, terutama di ring 1 Jogja,” kata dia.
Sementara, General Manager Royal Ambarrukmo Jogja Erny Kusmastuty mengakui, selama awal puasa ini terjadi penurunan okupansi hotel hongga 60%. Padahal tahun lalu rata-rata okupansi mencapai 76-80%. “Kami yakin, H-7 okupansi akan kembali meningkat, bisa masuk ke 80% untuk kemudian fully booked sampai H+7,” kata dia.
Sementara itu, Public Relations Manager Hotel Tentrem Nike Aristya mengatakan, meski terjadi penurunan hunian kamar, pihaknya terbantu dengan kegiatan meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) yang dilakukan sejumlah perusahaan.
“Dengan banyaknya kegiatan MICE dari perusahaan ini, kami cukup terbantu. Jadi, awal puasa masih cukup ramai yang datang,” tutupnya.