Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Harianjogja.com, JOGJA—Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY mengimbau agar tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mengalami kekosongan stok premium dan solar menjelang penurunan harga.
Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto menegaskan, pada 31 Maret dan 1 April 2016 tidak boleh ada SPBU yang stok premium dan solarnya kosong. “Ini tidak boleh karena nantinya Pertamina akan menghitung stok [selisih stok] yang ada untuk diganti,” papar dia, Selasa (29/3).
Ia mengimbau semua SPBU agar melakukan penebusan produk premium dan solar seperti biasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengelola SPBU juga diimbau segera memenuhi stok nonsubsidi mulai besok. “Kami sudah umumkan melalui grup pesan. Kami juga meminta dukungan dari media massa untuk menyebarluaskan ini agar masyarakat juga tidak khawatir,” papar dia.
Pengumuman ini dibuat karena belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya. Ketika akan ada penurunan harga premium dan solar, ada kebiasaan untuk mengurangi stok sehingga konsumen kesulitan mendapatkan premium dan solar. Bahkan, ada pula SPBU yang kehabisan premium dan solar. Dengan imbauan ini, hal serupa diharapkan tidak terulang dan SPBU memenuhi stoknya seperti biasa.