Babi hutan tersebut juga memiliki taring seperti tanduk. Meski kondisinya tak lazim, babi hutan itu disebut mengalami kelainan genetik.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Biasanya keturunan yang tidak normal seperti induknya itu karena faktor gen biasanya. Dan perkawinan keluarga dekat, terjadilah penurunan kualitas. Jadi bisa mudah sajit dan juga terjadi cacat,” terang Kepala BKSDA Resort Cilacap, Dedy Rusyanto, seperti dilansir Detik.com, Selasa (16/6/2020).
Dedi menjelaskan kelainan fisik babi hutan di Banyumas itu bisa terjadi karena aktivitas induknya saat hamil. Selain itu faktor topografi juga memengaruhi kondisi fisik hewan.
“Mungkin karena perubahan suhu, perubahan iklim yang sangat signifikan dari habitat yang biasanya dia hidup dan di dalam pergerakan. Tapi biasanya lebih condong ke pengaruh kelainan gen. Karena dekatnya perkawinan keluarga dekat. Itu bisa juga terjadi ke manusia dan tumbuhan,” sambung dia.
Joss... Sudarsono Sragen Temukan 4.000 Fosil Berkat Wangsit
Makan Nasi dan Ngopi
Sementara itu, kebiasaan makan nasi dan minum kopi dari babi hutan di Banyumas itu disebut tidak lazim. Namun hal tersebut bisa terjadi akibat stres atau kelaparan.“Sehingga saking lapar dan stresnya apa saja dimakan dulu. Tapi jika di kondisi sudah normal pasti akan kembali makan makan makanan biasanya (seperti dedaunan),” imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, babi hutan itu dipelihara Tuliran alias Bawor, 55, warga RT 008/RW 003 Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Dikabarkan Okezone.com, babi hutan aneh yang dipelihara Bawor itu dipanggil dengan sebutan abah.
Heboh Babi Hutan Aneh di Banyumas: Kakinya Berjari, Suka Makan Nasi dan Minum Kopi
Saat namanya dipanggil hewan itu bakal merespons dengan berdiri. Namun, kondisi kakinya yang aneh membuat babi hutan ini berjalan terseok-seok. Selama 10 tahun berburu di hutan, Bawor baru sekali menemukan babi hutan berbentuk aneh.
Biasanya dia menemukan babi hutan bertaring dengan bobot 80 kilogram. Tetapi babi hutan bernama abah itu sudah memiliki taring meski bobotnya hanya 12 kilogram.