Esposin, BANTUL – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Bantul membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024. Pendaftaran ini hanya berlangsung selama tiga hari, yakni Senin hingga Rabu (22-24/4/2024).
Pada hari pertama pendaftaran, tercatat ada tiga orang yang telah mendaftar sebagai calon wakil bupati Bantul. Tiga nama tersebut adalah Agus Santoso, Amin Purnomo, dan Ali Rasyid.
Promosi Kick Off Semarak HUT ke-129 BRI, Usung Tema Brilian dan Cemerlang
Ketua DPD Golkar Bantul, Paidi, mengatakan ketiga nama tersebut telah mendaftar sebagai calon wakil bupati Bantul untuk Pilkada 2024.
Dia menyampaikan masih ada beberapa nama lain yang mengkonfirmasi akan mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati Bantul lewat partai berlambang beringin ini.
"[Yang mengkonfirmasi akan mendaftar sebagai calon Bupati dan Wabup Bantul melalui DPD Golkar Bantul] ada Untoro [Untoro Hariadi, akademisi], Bejo [Bejo WTP, Lurah Canden] dan Mujiyat. Ketiga orang itu kemungkinan [mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul] pada Selasa-Rabu [23-24/4/2024]," ujarnya, Senin (22/4/2024).
Dia menuturkan belum dapat memastikan ketiga nama tersebut akan mendaftar sebagai calon bupati atau wakil bupati. Namun, mereka dinyatakan telah menghubungi partai dan menyatakan akan mendaftar.
Sementara itu, Paidi menjelaskan dari hasil penjaringan tim internal DPD Golkar Bantur ada delapan nama yang mengkonfirmasi akan mendaftar sebagai calon bupati dan wakil bupati. Meski demikian, delapan nama tersebut belum memastikan akan mendaftar sebagai apa.
Dia menuturkan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul akan diselenggarakan pada 22-24 April 2024 pukul 08.00-14.00 WIB. Setelah pendaftaran tersebut, hasilnya akan dilaporkan ke DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah itu, DPD Golkar DIY akan membuat laporan ke DPP Golkar.
Setelah itu, menurut Paidi, calon bupati dan wabup bantul tersebut akan disurvei oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Menurut Paidi, biaya survei akan ditanggung bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul. Biaya survei yang akan ditanggung bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul sekitar Rp130 juta untuk 400 orang responden, dan Rp165 juta untuk 800 orang responden. Survei akan dilakukan pada April-Juli 2024.
"Nanti hasil survei Agustus [2024]. Kita harus koalisi, setelah koalisi kita sepakati, kita akan mendaftar ke KPU," katanya.
Lebih lanjut, Paidi menyampaikan pihaknya akan berkoalisi lantaran hanya memiliki enam kursi di DPRD Bantul. Meski begitu, Paidi belum menyebut partai yang akan menjadi koalisinya.
“Belum [partai koalisi]. Kita masih lobby dengan partai lain,” katanya.
Diketahui, pada Pilkada periode sebelumnya, DPD Partai Golkar terus berkoalisi dengan partai lain. Pada Pilkada tahun 2020, DPD Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra, PKS, Nasdem, PPP dan PBB mengusung Suharsono-Totok Sudarto. Sementara pada Pilkada 2015, DPD Golkar Bantul berkoalisi dengan PDIP mengusung Sri Surya Widati-Misbakhul Munir.