“Rekonstruksi peradaban baru bangsa Indonesia adalah tanggungjawab dan tugas bersama. Rekonstruksi peradaban bangsa adalah rekonstruksi keberadaban diri dan tiap keluarga,” jelas Sultan saat memperingati Hari Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat IX, Hari Kesatuhan Gerak PKK XI dan Hari Keluarga XIX Tingkat Provinsi DIY tahun 2012, di Balaikota Jogja, Rabu (18/7).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Sultan menerangkan, pembangunan dan pemberdayaan keluarga sebagai tiang negara dapat dikaitkan dengan prinsip Segoro Amarto yakni Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarto. Salah satu prinsip utamanya, yakni kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam membina keluarga saat ini.
"Karena disiplin kita berada di titik paling nadir, dan membuat bangsa pada keterpurukan," ujarnya.
Sementara, Walikota Jogja Haryadi Suyuti meminta agar masyarakat Jogja meningkatkan perhatian pada keluarga. Sebab, kata Haryadi, keluarga merupakan entitas terkecil untuk membangun bangsa. “Terciptanya keluarga yang harmonis dapat mendukung tumbuh-kembang anak kita di masa depan,” kata Haryadi.(ali)