Harga kebutuhan pokok untuk cabai naik lagi
Harianjogja.com, SLEMAN -- Harga cabai dipasaran wilayah Sleman terus meroket. Harga komoditas tersebut saat ini menyentuh Rp120.0000 per kg. Lagi-lagi cuaca buruk dan terbatasnya stok menjadi penyebab.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Baca Juga : HARGA KEBUTUHAN POKOK : Duh, Naik Lagi, Harga Cabai Tembus Rp120.000
Subardi Krisnani, pemilik warung makan di Beran, Tridadi, terpaksa mengurangi penggunaan cabai rawit untuk menyiasati tingginya harga cabai. Terkadang dia juga mencampur sambal dengan cabai besar.
"Pelanggan juga memaklumi kalau harga cabainya tinggi. Kalau habis, ya sudah," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai di musim pergantian tahun dan musim hujan sudah seperti tradisi. Beruntung, katanya, harga beberapa komoditas lainnya tidak terlalu melonjak tinggi.
“Telur sekarang harganya turun dari Rp18.000 per kg, bawang merah Rp28.000 dan bawang putih Rp40.000 per kg. Kalau harga beras, dan lainnya masih wajar,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Edi Sri Harmanta menjelaskan, harga tinggi cabai terjadi akibat penurunan produksi. Hal itu disebabkan tingginya curah hujan sehingga tanaman cabai mengalami gagal panen.
“Satu musim tanam cabai di Sleman hanya dapat dipanen selama sebulan saja. Normalnya bisa 16-18 kali panen selama tiga bulan dengan. Tapi sekarang hanya lima sampai tujuh kali panen saja,” katanya.
Penurunan produksi panen di Sleman, lanjutnya, terpantau sejak September 2016 lalu. Dibanding 2015, kata Edi, produksi cabai selama 2016 turun sekitar 20%. Hal itu dikarenakan luas lahan pertanian cabai berkurang sekitar 30%. Jika luas tanaman cabai selama 2015 mencapai 64 hektare, per Desember 2016 hanya tersisa 29 hektare saja.
“Kami perkirakan harga tinggi cabai sampai Maret atau bersamaan dengan masa panen,” katanya.