Harianjogja.com, JOGJA–Perkembangan ekonomi setelah Lebaran mulai kembali normal. Hal ini membuat Kota Jogja mengalami deflasi sebesar 0,24%, salah satunya disebabkan oleh turunnya harga bawang merah.
Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Haryono mengatakan, komoditas bahan makanan memberikan andil pada deflasi September ini.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“Harga kebutuhan pokok yang tadinya melambung ke atas, kini sudah kembali seperti semula. Akibatnya harga kebutuhan pokok rumah tangga turun,” ujar Haryono dalam jumpa pers, Selasa (1/10/2013) di kantor BPS DIY.
Grafik perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang didata oleh BPS menunjukkan dari tujuh kelompok pengeluaran, dua kelompok di antaranya memberikan andil atau pengaruh terhadap deflasi yang terjadi pada September.
Antara lain kelompok bahan makanan yang turun 2,78% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang turun 0,57%.
“Walaupun hanya dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan angka indeks, tetapi karena turunnya cukup besar maka Kota Jogja mengalami deflasi,” papar Haryono.
Haryono mengungkapkan, komoditas yang memberikan pengaruh terhadap deflasi September ini tertinggi disebabkan oleh turunnya harga bawang merah. Selama puasa hingga setelah Lebaran, harga bawang merah melambung tinggi.
Memasuki pertengahan September harga bawang merah mulai turun hingga 39% dengan memberi andil -0,30%.