Harga daging sapi di Gunungkidul meningkat tajam.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Belum sempat daging sapi turun, H-2 perayaan hari raya idul fitri harga daging sapi kembali melambung tinggi. Beberapa waktu lalu harga daging berkisar Rp120.000 hingga Rp125.000, kini daging sapi menyentuh harga Rp130.000.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Wonosari, Tariyah mengatakan bahwa baru hari ini, Senin (4/6) harga daging sapi mencapai angka yang cukup tinggi tersebut. Ia mengatakan bahwa untuk kualitas daging nomor satu dihargai Rp130.000, berbeda dengan daging yang kualitasnya berada di bawah.
"Untul kualitas dua dijual Rp110.000 sampai Rp120.000, beda-beda," kata dia.
Kemungkinan harga yang naik disebabkan oleh langkanya ketersediaan ternak hewan sapi. Sehingga semakin mendekati lebaran harga daging sapi menjadi tinggi. Pihaknya mengambil daging sapi dari beberapa wilayah, salah satunya di pasar hewan Siyono.
Tariyah mengatakan bahwa beberapa kali pembelinya menanyakan terkait ketersediaan daging impor yang digembor-gemborkan pemerintah melalui saluran media. Tariyah pun menjelaskan bahwa belum ada kiriman daging impor yang sampai ke Wonosari. Ia pun tak terlalu tertarik dengan iming-iming harga Rp80.000 per kilogram.
"Dulu pernah ada kiriman daging beku, begitu sampai di sini kondisinya sudah nggak seger, warnanya agak kebiru-biruan," kata dia, Senin (4/6/2016).
Penjual daging sapi lainnya di Pasar Argosari, Sukinem mengatakan bahwa kenaikan daging sapi yang dimulai hari ini belum diketahui akan turun kembali. Namun ia memprediksikan kenaikan harga daging sapi hanya terjadi di beberapa saat waktu lebaran saja.
"Belum tahu pasti kapan turunnya, kemungkinan harga akan turun maksimal satu minggu setelah lebaran," kata dia.
Pembeli pun dikatakannya banyak yang mengeluhkan harga yang makin tak dapat dikendalikan tersebut. Ia berharap pembeli tetap menaruh pilihan untuk mengkonsumsi daging sapi meskipun harga tinggi.
"Penurunan pembeli pasti ada, tapi mudah-mudahan tidak berlangsung lama, saat lebaran ini saja," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli asal Nitikan, Semanu, Sarti mengatakan kenaikan harga saat lebaran menjadi hal yang lumrah. Menurutnya kebutuhan akan daging sapi semakin meningkat, sehingga harga pun semakin tinggi.
"Ya tetap mengkonsumsi, untuk melengkapi menu makan saat lebaran yang hanya satu tahun sekali," kata dia.