Harianjogja.com, JOGJA-Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan, harga beras masih akan tinggi hingga akhir Februari 2015 mendatang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Hal tersebut dikemukakan oleh Langgeng Wisnu Adi Nugroho, Kepala Bulog Divre DIY di sela pantauan harga komoditas pasar jelang Natal dan Tahun Baru bersama Pemerintah Kota Jogja, di Pasar Beringharjo, Selasa (23/12/2014).
Kenaikan harga beras dipicu karena saat ini musim hujan masih berlangsung, sehingga pertanian baru memulai masa tanam.
Sedangkan perkiraan masa panen baru akan datang pada akhir Februari 2015 mendatang. Selain itu, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan jadwal pembagian raskin yang dimajukan pada November lalu, turut diprediksi menyebabkan tingginya harga beras di pasaran Kota Jogja.
Saat ini, harga beras per kilogram berada pada kisaran Rp9.000 hingga Rp10.000, untuk kualitas medium. Ada pula beras yang awalnya seharga Rp6.800, kini naik menjadi Rp8.400. Untuk mentik super Rp9.700, Mentik 1 Rp9.500, Mentik 2 Rp9.000. Beras IR Super Rp8.600, IR1 seharga Rp8.500, IR2 seharga Rp8.100. Dan beras Bulog dijual Rp7.100.