Harianjogja.com, BANTUL - Meskipun pemerintah secara resmi telah memberlakukan harga baru BBM premium mulai tahun baru, sejumlah pengecer di Bantul belum belum mau menurunkan harga karena alasan premium yang dibeli harga lama yakni Rp8.500 per liter.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Harga premium masih dijual ke pembeli seharga Rp9.000 per liter. Mereka baru mau menurunkan harga eceran apabila sudah kulakan dengan harga baru pemerintah yakni Rp7.600 per liter.
"Lha kalau saya jual di bawah harga Rp8.500 jelas kami rugi," kata Muji pengecer premium di Jalan Parangtritis, Bantul, kemarin.
Menurut Muji, premium atau bensin yang sehari kemarin dijual merupakan stok kulakan sekitar empat hari yang lalu.
Senada juga dikatakan supri, pengecer di Kretek. Ia tidak akan memaksa dagangannya harus laku di harga lama.
"Tidak beli juga tidak masalah. Kami pedagang kecil tetap akan bertahan tidak mau rugi. Baru kalau nanti kulakan harga lama ini habis menyesuaikan harga baru," katanya.