Esposin, BREBES -- Kasus penemuan mayat wanita setengah badan di Dukuh Karangsari, Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), hingga kini masih menyisakan misteri. Pasalnya, nyaris sebulan sejak mayat tersebut ditemukan, polisi belum bisa mengungkap kasus tersebut.
Informasi yang dihimpun Espos.id, aparat Polres Brebes hingga kini masih fokus mencari bagian perut hingga kaki korban. Tak hanya itu, polisi juga telah memeriksa 15 orang yang terdiri dari pihak keluarga, teman, hingga warga sekitar.
Promosi Kompetisi BRI Liga 1 Ciptakan Perputaran Ekonomi hingga Rp10,4 Triliun
“Sampai sekarang belum ditemukan [bagian bawah tubuh korban],” kata Kapolres Brebes, AKBP Achmad Oka Mahendra, melalui Kasihumas Polres Brebes, Iptu Indra, kepada Espos.id, Selasa (10/9/2024).
Di sisi lain, hasil autopsi korban juga telah keluar meski pihak kepolisian enggan membeberkan lebih lanjut. Sebab, sampai sekarang, polisi mengaku masih berupaya menggali motif dan alak bukti yang kuat untuk mencari siapa terduga pelaku pembunuhan.
Lebih lanjut, Polres Brebes juga tak membeberkan apa yang sebenarnya menjadi kendala untuk mengungkap misteri kematian wanita yang jenazahnya ditemukan dalam kondisi setengah badan itu. Polisi hanya menyatakan jika kasus itu hinga kini masih dalam tahap penyidikan.
“Masih penyelidikan. Nanti kami informasikan bila ada perkembangan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Dukuh Karangsari, Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), digemparkan dengan penemuan seorang wanita yang tewas dengan kondisi setengah badan, Selasa (20/8/2024) dini hari. Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat pamit pergi ke ladang mencari rumput untuk pakan ternak pada Senin (19/8/2024).
Namun karena tak kunjung pulang, keluarga dan warga setempat mencari keberadaan korban. Tak disangka, saat ditemukan, kondisi korban sudah tewas dengan mengenaskan, yakni bagian tubuh bawah hilang.
“Betul [ada temuan mayat perempuan kondisi setengah badan]. Sementara Kasat Reskrim dan anggota masih di TKP [tempat kejadian perkara]. Perkembangan nanti [menyusul],” ujar mantan Kapolres Kabupaten Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra.