Tidak ada keanehan ataupun perubahan sikap yang dilakukan warga
Harianjogja.com, SLEMAN—Dampak gempa tektonik 2,5 Skala Richter yang berpusat di kedalaman 18 kilometer barat daya Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu (4/6/2017) menyebabkan guguran material di Gunung Merapi.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Baca juga : Status Gunung Merapi Masih Normal
Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Heri Suprapto, menuturkan aktivitas warga berjalan seperti biasa meski ada gempa itu. Tidak ada keanehan ataupun perubahan sikap yang dilakukan warga.
“Infonya memang ada gempa [di Boyolali] pada Minggu [4/6/2017] tetapi kami [warga] tidak mendengar atau merasakan saat itu,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Senin (5/6/2017). Alhasil, tidak ada kepanikan yang tersurat dari warga.
Kalangan warga beraktivitas layaknya hari-hari sebelumnya. Apalagi, lanjut Heri, tidak ada perbedaan yang terlihat dari Gunung Merapi. “Kepulan asap yang keluar biasa saja. Ini saya lagi di Kaliadem [Senin], semua baik-baik saja,” ungkapnya.
Kepala Dusun Pangkurejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Subagyo, mengatakan informasi terkait dengan adanya guguran material yang terjadi di Merapi hanya diketahui beberapa orang saja. Informasi tersebut sengaja tidak diperbincangkan agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Dengan begitu, aktivitas warga di sekitar lereng Merapi berjalan normal seperti biasanya. Begitu juga dengan kondisi gunung, secara kasat mata tidak mengalami perubahan atau keanehan. “[Informasi] itu memang sengaja tidak dibicarakan agar warga tidak panic,” tuturnya.