by Joko Nugroho Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 18 November 2013 - 19:29 WIB
Harianregional.com, SLEMAN – Embusan Gunung Merapi yang terjadi Senin (18/11/2013) pagi tidak hanya membuat panik warga Glagaharjo. Kepanikan juga terjadi di Kali Gendol yang penuh warga penambang pasir.
Salah satu penambang pasir manual, Subarjo mengaku awalnya pada pukul 04.00 WIB proses normalisasi akan kembali berjalan. Semua truk yang sudah mengantri sejak malam akhirnya berani untuk turun dan ikut mengantri.
Namun saat cahaya mentari mulai nampak, truk pengangkut pasir dan backhoe kocar-kacir meninggalkan Kali Gendol. Mereka berhamburan setelah melihat kilatan cahaya di ujung Merapi dan mengeluarkan awan hitam.
“Semua orang langsung melarikan diri. Saya sendiri yang biasanya ikut menaikkan batu dengan manual juga ikut lari. Takut kalau-kalau ada awan panas lagi,” kata Subarjo yang mengaku hari ini libur ikut mengangkut pasir dan krakal.
Pantuan Harianregional.com, aktivitas normalisasi Merapi di Kali Gendol terlihat sepi. Hanya beberapa truk yang berani turun dan melintas membawa barang bawaan. Itupun hanya krakal atau batu kecil.
Menurut Subarjo jika mengambil krakal tidak perlu sampai ke tengah-tengah sungai. Di pinggiran sungai juga banyak ditemui krakal tersebut.
“Makanya masih ada yang berani. Tapi kalau ambil pasir harus ke tengah sungai, jadi banyak yang tidak berani,” lanjutnya.