Esposin, SLEMAN -- Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Senin (27/11/2023) sore. Awan panas yang keluar dari Gunung Merapi itu berdurasi sekitar 169 detik.
Aktivitas tersebut dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Terjadi awan panas guguran di Kali Boyong pukul 17.00 WIB,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Agus Budi Santoso, Senin sore.
Dia menjelaskan awan panas yang terjadi pada Senin sore berdurasi hanya 169 detik dengan amplitudo maksimal 41 mm. Sedangkan jarak luncurnya mencapai 1.500 meter.
Bukan hanya itu, 15 menit berselang tepatnya pada pukul 17.15 WIB kembali terjadi awan panas dengan jarak luncur 2.000 meter. Pada kejadian ini awan panas mengarah ke barat daya yaitu ke Kali Bebeng.
Durasi awan panas yang terjadi pada pukul 17.15 WIB lebih lama ketimbang sebelumnya yakni 217 detik. Begitu juga dengan amplitudonya yang lebih tinggi yakni maksimal 66 mm.
Sebelumnya masih pada hari yang sama pada periode pengamatan 06.00 WIB-12.00 WIB, terpantau 23 kali gempa guguran terjadi di Gunung Merapi. Gempa guguran yang terjadi beramplitudo 3-14 mm dan durasi 34.28-108.16 detik. Selain itu tercatat pula gempa hybrid/fase banyak sebanyak 51 kali beramplitudo 3-12 mm dengan durasi 5.28-10.08 detik.