Esposin, SLEMAN -- Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi berdampak pada sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Para pelaku wisata di kawasan Gunung Merapi pun bersiap siaga saat bencana vulkanik itu terjadi sewaktu-waktu.
Salah satu objek wisata yang meningkatkan kewaspadaannya ialah The Lost World yang terletak di Cangkringan, Sleman.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pengelola Operasional The Lost World, Ahmad Saukani, mengungkapkan bila tempat wisatanya kini telah terhubung satu frekuensi jaringan radio dengan kalurahan hingga TPR Kaliurang. Jaringan ini akan digunakan pengelola wisata untuk memperbarui aktivitas terkini dari Gunung Merapi.
"Jadi beberapa hari ini atau sepekan sebelum kenaikan [aktivitas] ini kita disatukan satu frekuensi. Jadi saya punya empat objek, saya juga punya empat HT [handy talky] di titik itu dan itu juga menyatu dengan TPR di Dinas Pariwisata termasuk dengan Kalurahan. Jadi semua dalam satu frekuensi," ungkapnya pada Senin (22/1/2024).
Contohnya perisitiwa awan panas guguran (APG) yang terjadi pada Minggu (21/1/2024) lalu. Ahmad mengaku menerima informasi valid terkait aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Merapi tersebut.
"Kami juga streaming mana [daerah] yang kena, selalu terpantau begitu," tandasnya.
Sarana petunjuk darurat, seperti rambu hingga marka titik kumpul di objek wisata pun telah siap. Termasuk pengeras suara sebagai media pemberi notifikasi kepada para pengunjung bila dilakukan evakuasi nantinya.
"Pengeras suara di semua objek ready, sebagian ada yang di luar. Ini beberapa kali sudah kita coba," tuturnya.
Jalur evakuasi pun disiapkan agar tidak terjadi penumpukan mobilitas. Dia menjelaskan untuk tempat wisata The Lost World, pengunjungnya akan diarahkan keluar pelan-pelan menuju kendaraannya masing-masing.
“Nanti keluar sesuai dengan jalurnya,” jelas dia.
Untuk pengunjung dengan bus nanti diarahkan ke jalur sendiri. Sementara untuk evakuasi kendaraan mobil pribadi juga ada jalur tersendiri yang disiapkan.
"Nanti dipecah di beberapa jalur, evakuasinya seperti itu. Itu sudah beberapa kali seperti itu, kejadian freatik juga seperti itu," tandasnya.