Esposin, JOGJA – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 yang berpusat di Barat Daya Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terjadi Senin (26/8/2024) malam berdampak pada kerusakan di berbagai titik. BPBD DIY mendata hingga Selasa (27/8/2024) siang, sebanyak 52 unit rumah warga, gedung Pasar Prambanan, dan fasilitas pendidikan mengalami keruskaan.
"Hal ini berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten/Kota terkait dampak gempa di DIY. Tidak ada korban jiwa akibat gempa di Jogja," kata Kabid PD dan Damkarmat BPBD DIY, Edhy Hartana, Selasa.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Di Gunungkidul, dilaporkan sebanyak 40 unit rumah warga rusak baik di Kapanewon Nglipar, Semanu, Purwosari, Panggang, Patuk, hingga Karangmojo. Di Kulonprogo ada tiga unit rumah warga rusak tersebar di Kapanewon Sentolo dan Kokap.
Adapun kerusakan akibat gempa di Bantul, tercatat sebanyak sembilan rumah yang tersebar di Kapanewon Pandak, Bantul, Pundong, Piyungan, Kasihan dan Sedayu. Satu unit fasilitas pendidikan di Bantul juga dilaporkan rusak.
Di Sleman satu pasar rusak (1 titik), yakni di Pasar Prambanan. Jumlah kerusakan akibat gempa Jogja kemungkinan bisa bertambah.
"Pasalnya hingga saat ini, seluruh BPBD di kabupaten/kota se DIY terus melakukan pemutakhiran data dampak gempa. Seperti di kota Jogja yang masih pengumpulan data," katanya.
Berdasarkan laporan dari BPBD Sleman, genting di lantai 4 Pasar Prambanan jatuh akibat gempa yang melanda wilayah DIY. Material genting yang jatuh berserakan baik di lantai 1, 2 dan lantai 4 pasar tersebut.
"Tidak ada korban jiwa karena kondisi pasar sepi dari aktivitas perdagangan," kata Kepala BPBD Sleman, Makwan.
Dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang karena situasi saat ini masih kondusif. "Tetap tenang, jangan panik, aman dan terkendali," katanya.
Bantuan untuk Korban
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,8 dan terdapat sebanyak 47 gempa susulan yang terjadi hingga Selasa (27/8/2024) pukul 06.00 WIB.
"Gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil," ujarnya saat dikonfirmasi.
Akibat gempa ini, total ada sebanyak 53 KK terdampak, dengan rincian di Gunungkidul 43 rumah rusak ringan, Bantul tujuh rumah rusak ringan, Kulonprpgo dua rumah rusak ringan dan Sleman satu pasar rusak ringan, yakni Pasar Prambanan yang gentengnya berjatuhan.
Kerusakan ringan tersebut menurutnya kebanyakan berupa dinding bangunan yang retak-retak. Tidak ada korban jiwa atau luka akibat kerusakan-kerusakan ini. "Di beberapa tempat genteng pecah, tapi rata-rata di dinding yang retak," paparnya.
Atas kejadian ini, BPBD DIY telah mendistribusikan sejumlah logistik berupa terpal, selimut dan paket permakaman ke semua warga terdampak. Walau belum ada yang mengungsi, namun logistik ini diharapkan bisa dipakai ketika korban terdampak memperbaiki rumahnya.
"Belum ada yang mengungsi, jadi karena rusak ringan, belum ada yang mengungsi. Tapi dimungkinkan situasi berkembang karena masih dilakukan assessment dan pendataan lebih lanjut. Ada kemungkinan belum melaporkan dampak ke petugas," ungkapnya.
Ia mengkonfirmasi jika gempa tersebut berada di jalur koordinat megathrust. Namun jika dilihat dari kekuatannya, gempa itu belum masuk dalam kategori megathrust.
"Koordinatnya memang di jalur megathrust, tapi belum masuk megatrust, karena kalau megathrust kekuatannya di atas 8," paparnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya gempa kembali dengan kerusakan lebih besar, perlu dilakukan penguatan kapasitas masyarakat. "Kalau terkait struktur bangunan tidak bisa kita lakukan karena sudah lama berdiri di sana. Yang bisa kita lakukan yakni mengedukasi bagaimana penyelamatan kalau terjadi gempa atau sunami," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat jika terjadi gempa agar pertama jangan panik. Kedua, selalu memperhatikan mitigasi gempa dan sunami. "Jadi kalau menghadapi gempa, melakukan penyelamatan diri sendiri, keluarga, baru orang terdekat," ungkapnya.