Harian Jogja.com, BANTUL—Ratusan hektare lahan pertanian di pesisir pantai selatan Bantul rusak lantaran terendam air laut dari muara Sungai Opak yang meluap, Rabu (9/10/2013) malam.
Junarto, Kepala Dusun Tegalrejo, Desa Srigading, Kecamatan Sanden mengatakan, tak kurang dari 200 hektare lahan pertanian di sepanjang pesisir Bantul mulai dari Pantai Pandansimo hingga Parangtritis di sebelah timur yang terendam air laut bercampur air dari Sungai Opak.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kerusakan paling parah terjadi di Dusun Ngepet dan Tegalrejo, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, serta di Dusun Baros, Uneng dan Karang di Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek. "Wilayah itu terletak paling selatan dan yang terkena luapan air," kata Junarto saat ditemui di Pantai Samas, Kamis (10/10/2013).
Luapan air laut terjadi sejak Rabu (9/10/2013) malam. Penyebabnya karena gelombang besar hingga enam meter yang terjadi dua hari terakhir. Gelombang tersebut membawa pasir dan menutup aliran air Sungai Opak yang bermuara ke laut selatan.
"Jadi muaranya buntu tertutup pasir, sehingga air sungai dan air laut menyatu, meluap dan menggenangi lahan pertanian," katanya.
Akibatnya, berbagai jenis tanaman seperti cabai, terong dan selada yang sebagian besar segera panen, rusak. "Kalau terkena air laut tanaman langsung layu dan mati," katanya.
Pantauan Harian Jogja.com di Pantai Samas, Kamis (10/10/2013), sejumlah warga Samas membentangkan jala di pinggir pantai mencari ikan yang terseret ombak besar. "Biasanya kalau ada gelombang tinggi banyak ikan yang terseret. Sekarang sedang musim ikan Belanak," tutur salah seorang warga.