Esposin, SEMARANG — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) masa khidmat 2024-2029 menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) yang diadakan di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Sabtu (24/8/2024).
Sebelum membahas program kerja selama lima tahun ke depan, PWNU Jateng terlebih dahulu melantik lembaga-lembaga yang berada di bawah nangunan organisasi Islam yang dipimpin KH Yahya Cholil Staquf. Setelah serangkaian pelantikkan hingga para pengurus 18 lembaga PWNU Jateng mengucapkan baiat. Acara selanjutnya adalah pembahasan program kerja.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Tadi pagi kita melaksanakan pelantikan 600 pengurus lembaga di lingkungan PWNU Jateng. Kepada peserta Muskerwil perlu kami sampaikan kepengurusan periode ini kami mengaktifikan sebanyak 18 lembaga,” ucap Ketua PWNU Jateng, Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin, dalam sambutannya, Sabtu (24/8/2024).
Gus Rozin menyampaikan Muskerwil ini bertujuan untuk menyusun, mempertajam dan legitimasi atas program-program kerja yang akan dilakukan PWNU Jateng. Dia menambahkan program kerja yang telah disusun berdasarkan masuk-masukan hingga arahan dari PBNU.
Di forum Muskerwil PWNU Jateng tersebut, Gus Rozin mengingatkan soal kedudukan NU sebagai salah satu pilar civil society. Artinya NU sebagai organisasi berbasis masyarakat sipil perlu ikut mengontrol kekuasaan pasca-reformasi.
Dilanjutkan, pasca-reformasi dengan berbagai dinamika yang terjadi, Indonesia dinilai telah ada kemajuan. Tapi di satu sisi, civil society di Indonesia seprogresif perkembangan negara.
“Apakah tidak sebaiknya kemudian NU di Jateng meneguhkan kembali mengenai bagaimana kita memperkuat civil society dimulai dari lingkungan nadhliyin,” imbuhnya.
Sedangkan program kerja unggulan PWNU Jateng lebih memfokuskan pada bidang pendidikan. Pihaknya telah melakukan berbagai kerja sama dengan pihak-pihak yang bergerak bidang di pendidikan.
“Kemandirian ekonomi kita perbanyak UMKM. Yang paling penting langkah politik kita politik kebangsaan. NU di Jateng ini menjaga jarak dari politik-politik praktis,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU, Nizar Ali, menuturkan program-program yang telah disusun PWNU Jateng sejalan dengan PBNU. Dia menyebut Muskerwil itu untuk melaraskan program kerja yang ada di PBNU maupun PWNU Jateng.
“Sehingga program kerja antara PWNU Jateng dengan PBNU serasi dan dapat berjalan dengan cepat. Saya yakin Gus Rozin ini tipikal orang speaknya luar bisa dan bisa membawa NU berbeda dengan pengurus sebelumnya atau wilayah lainnya,” tukasnya.