by Mg Noviarizal Fernandez Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 9 Juli 2012 - 08:36 WIB
Kandidat wanita bernomor urut dua tersebut berhasil meraup 1.341 dukungan berbanding rivalnya, Zuhdan Hakim yang hanya meraih 527 suara. Sementara 150 suara dinyatakan tidak sah.
”Semua kandidat menerima hasil pemilihan tersebut dan sudah menandatangani berita acara. Selanjutnya hasil ini akan kami serahkan ke Badan Perwakilan Desa, selanjutnya mengeluarkan rekomendasi kepada bupati untuk dilantik,” ujar Muhtarom Asrori, ketua panitia pemilihan.
Kemenangan itu disambut gembira ratusan pendukung Nurkhasanah. Suharyanto,33, salah seorang pendukung kader tersebut mengaku sejak awal ia sudah yakin Nurkhasanah yang merupakan adik dari Kades Ngestiharjo yang lama, Aris Syariffudin itu bakal memenangkan pilkades kali ini.” Dari segi pendidikan dan keluwesan bergaul dia [Nurkhasanah] lebih baik,” ujarnya.
Dia berharap kades terpilih bisa merangkul semua warga Ngestiharjo untuk bersama-sama membangun desa tersebut.” Kalau bisa setelah pilkades, bisa membawa desa ke arah yang lebih baik lagi,”tambahnya.
Sementara Camat Wates Sri Utami menyambut baik hasil tersebut. Dia berharap kades terpilih bisa merangkul seluruh lapisan masyarakat di Ngestiharjo. Tidak hanya itu, dia juga mengharapkan kerjasama dari kades untuk menyelaraskan pembangunan yang ada di wilayah Kecamatan Wates.
Proses pilkades di desa tersebut sempat memanas setelah beredar isu politik uang yang diduga dilakukan oleh kader salah seorang kandidat. Tidak hanya itu, aparatus desa yakni Kepala Dusun I dan II sempat ditegur panitia pemilihan karena diduga kuat tidak menjaga netralitas terkait pilkades tersebut.
Bahkan, menurut Muhtarom Asrori, sempat beredar isu di luar Ngestiharjo yang berisi ajakan untuk tidak melakukan pemilihan, atau meninggalkan Ngestiharjo di saat pemilihan.” Tapi semua itu tidak terbukti karena warga tetap berpartisipasi. Pilkades di sini memang menjadi barometer karena banyak tokoh politik yang berasal dari Ngestiharjo,” ujarnya.