by Alif Nazzala Rizqy - Espos.id Jateng - Selasa, 15 Februari 2022 - 14:12 WIB
Esposin, PURWOREJO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengevaluasi proyek pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo. Proyek ini berbuntut kericuhan akibat rencana pengerukan batu andesit di Desa Wadas dengan sistem quarry alias penambangan terbuka.
Dalam rapat tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengundang Kepala Kanwil BPN Jateng, Kepala BBWS Serayu Opak, dan jajaran OPD di lingkungan Jateng. Ganjar Pranowo meminta tidak boleh ada yang bermain-main dengan proyek tersebut.
"Yang ingin saya tekankan, abdikan diri kita untuk kepentingan bangsa dan negara. Buang pikiran yang kira-kira akan menyulitkan di lapangan. Apakah bisnis, kepentingan pribadi dan sebagainya. Jangan ada yang bermain-main, ini bicara merah putih dan kita kontribusikan untuk masyarakat. Saya serius soal ini," kata Ganjar, sebagaimana dikabarkan Bisnis.com, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Pengerukan Batu Andesit di Desa Wadas Ditolak Warga, Kok Masih Ngotot?
Baca juga: Pengerukan Batu Andesit di Desa Wadas Ditolak Warga, Kok Masih Ngotot?
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu mengaku mendapat sambutan baik dari masyarakat Desa Wadas. Dia pun menegaskan tidak boleh ada kekerasan yang dilakukan terhadap warga.
"Saya sendiri sudah membuktikan, kemarin ke sana [Wadas] sambutan masyarakat baik. Mereka yang kontra bisa saya ajak komunikasi baik-baik. Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman," tegas Ganjar.
Ganjar juga memberikan kepada pihak kepolisian untuk melakukan evaluasi. Pada intinya dia menentang segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan proyek Bendungan Bener dan konflik quarry andesit di Desa Wadas.
Dia juga meminta BPN dan BBWS Serayu Opak lebih proaktif dalam menyelesaikan sengketa proyek tersebut. Salah satunya adalah pembayaran ganti rugi kepada masyarakat.
"Yang sudah setuju segera dibayarkan, yang belum setuju kita hormati dan kita ajak bicara. Bagaimana teknisnya, bagaimana kondisi pasca ditambang, aspek lingkungan seperti apa dan lain sebagainya agar semua memahami," ucapnya.
Baca juga: Mereka yang Untung dari Tambang Batu Andesit di Desa Wadas
Sebagai pemimpin wilayah Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya siap melakukan pendampingan kepada warga Desa Wadas. Dia telah mendapat informasi secara langsung bahwa banyak orang yang trauma akibat menjadi korban kekerasan.
"Kami siap bantu, semua OPD saya perintahkan turun. Kalau masyarakat setuju, besok langsung kita terjunkan untuk mendampingi perempuan, anak, membantu program pengentasan kemiskinan, memberikan trauma healing dan sebagainya," pungkasnya.
Baca juga: Pulau Jawa Kantung Batu Andesit Indonesia, 2 Titik di Jawa Tengah
Rencananya pemerintah bakal membebaskan 124 hektare lahan untuk keperluan pengerukan andesit. Akan tetapi, rencana itu ditentang warga Desa Wadas. Mereka yakin penambangan itu akan merusak lingkungan dan masa depan mereka yang kebanyakan bekerja sebagai petani di tanah surga.