Esposin, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membantah jika Pemerintah Kota Tegal berusaha menutupi data Covid-19.
Menurut Ganjar, Pemkot Tegal hanya tidak sempat melakukan up to date data yang ditampilkan dalam laman resminya, corona.tegalkota.go.id.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Mungkin mereka tidak sempat. Nanti setelah ini saya suruh upload," ujar Ganjar saat dijumpai wartawan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (7/8/2020).
Pemerintah Kota Tegal terkesan menutupi data Covid-19. Dugaan ini menyusul data yang disampaikan di situs web resminya yang tidak up to date.
Kasus Covid-19 di Kota Tegal Tambah 26, Kok Beda di Website
Data yang tercantum di corona.tegalkota.go.id sejak beberapa hari terakhir tidak mengalami perubahan. Bahkan pada Jumat pagi, data kumulatif kasus positif Covid-19 masih tertulis 16 orang. Terdiri dari 2 orang dirawat, 10 orang sembuh, dan 4 orang meninggal dunia.Meski demikian, data ini dibantah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menyebut ada penambahan 26 kasus positif Covid-19 di Kota Tegal sejak 30 Juli-6 Agustus 2020. Namun data itu tidak tertulis di laman Internet Pemkot Tegal.
Ini Aturan Patok Tol Solo-Jogja di Lahan Pertanian di Klaten, Tak Boleh Dilanggar
Ganjar mengaku penambahan kasus itu terungkap setelah Pemprov Jateng menggelar tes swab di Kota Tegal. Total ada 500 orang, termasuk tenaga kesehatan yang menjalani tes swab tersebut.
Apes Banget! Sudah Dipenjara 27 Tahun, Ternyata Salah Tangkap
"Kita juga sudah komunikasikan dengan pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota agar Kota Tegal kembali ditata, waspada lagi. Jangan berhenti gelar tes. Jangan sampai kondisi yang sudah bagus kemarin, ternyata ada lagi. Kita akan bantu tesnya kok," tuturnya.