JOGJA–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja memperkirakan gangguan cuaca masih akan terjadi sampai seminggu ke depan. BMKG mengimbau masyarakat waspada dengan curah hujan yang lebat terutama saat berkendara di malam hari.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kepala Seksi Data dan Informasi Badang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja Tony Agus Wijaya menjelaskan, gangguan cuaca itu tidak hanya dialami wilayah DIY, tetapi juga melanda seluruh bagian Barat Indonesia, seperti Jawa dan Sumatera.
“Normalnya, saat memasuki awal kemarau, curah hujan yang turun kurang dari 50 mm per hari. Tapi, beberapa hari terakhir, curah hujan di atas 50 mm perhari, bahkan untuk wilayah Gamping Sleman pada Rabu (22/5) sore, dalam catatan kami mencapai 66 mm perhari,” jelas dia.
Hujan deras yang melanda wilayah DIY dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak adanya gangguan cuaca dipole mode negatif. Padahal, seharusnya, sebagian wilayah DIY sudah memasuki awal musim kemarau.
Menurutnya, dalam keadaan normal, saat ini seharusnya wilayah DIY sudah masuk musim kemarau. Namun, akibat munculnya gangguan cuaca tersebut, curah hujan yang turun justeru mengalami peningkatan nan lebat.