JOGJA—Sejumlah Kru dan pemain film Joglo mempertanyakan kejelasan nasib mereka. Pasalnya kendati proses syuting telah rampung, Minggu (26/5/2013) hingga kini mereka belum mendapat kejelasan honor yang akan mereka terima.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Film Joglo merupakan proyek film Dinas Kebudayaan Provinsi DIY rencananya digunakan sebagai media promosi wisata Jogja dan disebar pada beberapa stasiun lokal Jogja maupun pemerintah kabupaten kota. Film berdurasi selama 90 menit ini dibesut oleh Imam Pilliang Putra, sutradara kawakan yang telah malang melintang menggarap film maupun sinetron di layar kaca era 90an.
Kepada Harian Jogja, Imam Pilliang Putra menuturkan hingga saat ini pihaknya belum menerima uang dari pihak Dinas Kebudayaan DIY sebagai royalti naskah yang telah dibuatnya. “Padahal berdasarkan pengalaman saya selama ini yang sudah lama membuat film, royalti naskah itu harus dibayarkan terlebih dahulu sebelum proses syuting dilakukan,” katanya, Senin (27/5).
Tidak hanya soal honor naskah yang belum juga dibayar, saat penggarapan film ia bersama kru juga mengaku banyak dirugikan. Bahkan pada hari ketiga syuting dilakukan, Rabu (22/5), Imam Pilliang Putra mengalami sakit usai menjalani syuting yang selesai hingga dini hari itu.
Dia mengaku menggigil kedinginan usai minum kopi karena tidak tersedianya air putih di lokasi syuting. Pemain dan kru film sendiri mengaku tidak memiliki uang untuk membeli air, disamping itu lokasi syuting memang jauh dari pertokoan karena dipinggiran kota berdekatan dengan bukit menoreh. Tidak hanya sutradara beberapa pemain dan kur juga mengalami sakit.