Semarangpos.com, SEMARANG-Pola pengasuhan keluarga yang salah terhadap anaknya bisa menjadi menyebabkan mereka menjadi gay atau lesbian setelah dewasa.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
”Jadi faktor lingkungan memang ikut mempengaruhi seseorang menjadi gaya tau lesbi,” ujar Psikolog dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Hastaning Sakti kepada Semarangpos.com, Senin (1/2/2016), menanggapi fenomena LGBT.
Sedangkan untuk biseksual dan transgender, menurut Psikolog yang telah mendampingi sejumlah gay dan lesbian tersebut, lebih kepada kejiwaan karena seseorang merasa jiwanya terjebak dalam tubuh yang salah. Dia mencontohkan ada seseorang yang merasa jiwanya laki-laki tapi secara fisik tubuhnya perempuan, demikian pula sebaliknya jiwanya perempuan tapi secara fisik laki-laki.
Sebenarnya, ujar dia, transgender bisa ditangani sejak dini bila orang tua mengetahui kondisi anaknya sejak kecil, semisal anaknya perempuan tapi senang permainan laki-laki dan sebaliknya akannya laki-laki senang permainan perempuan.
”Sudah ada klinik yang menangani transgender, orang tua bisa melakukan konsultasi sehingga sejak dini bisa dilakukan penangan,” ujarnya.
Terhadap LGBT, Hastaning mengimbau agar pihak keluarga dan lingkungan tidak menyalahkan mereka, karena mereka juga merasa tertekan dengan kondisinya yang tanpa identitas.
”Mereka [LGBT] butuh penerimaan keluarga dan masyarakat karena pengin hidup normal seperti orang lain, bergaul dengan masyarakat,” ungkapnya.