Esposin, SEMARANG -- Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memiliki dua bandar udara (bandara) berstatus internasional. Kendati demikian, dua bandara internasional di Jawa Tengah (Jateng) itu belum mempunyai penerbangan reguler dari dan ke luar negeri secara langsung.
Hal itu disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Sekda) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko. Menurut Sujarwanto, kedua bandara di Jateng yang berstatus internasional itu yakni Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Karena memang statusnya internasional, kami sangat ingin kedua bandara tersebut digunakan untuk penerbangan internasional," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), lanjut Sujarwanto, sudah mendorong agar penerbangan langsung internasional ke kedua bandara tersebut. Meski demikian, hal tersebut belum diberikan.
Menurut dia, wisatawan mancanegara banyak datang melalui Bandara Internasional Yogyakarta yang kemudian juga menikmati destinasi-destinasi tujuan wisata di Jawa Tengah.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat dari enam bandara yang tersebar di berbagai daerah di Jateng hanya dua bandara yang melayani kedatangan dan keberangkatan penumpang, yakni Bandara Semarang dan Surakarta.
Kepala BPS Jawa Tengah, Dadang Hardiwan, mengatakan kedatangan penumpang melalui dua bandara tersebut selama Januari 2024 tercatat mencapai 122.636 orang. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, terdapat 1.293 penumpang penerbangan internasional dengan tujuan Jeddah.
Penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Bandara Adi Soemarmo hanya untuk melayani jemaah umrah dengan jadwal keberangkatan setiap akhir pekan. Adapun untuk kedatangan penumpang pesawat selama Januari 2024 tercatat mencapai 114.128 orang dengan penumpang yang merupakan jemaah umrah dari Jeddah sebanyak 1.057 orang.