JOGJA—Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogja memperkirakan pada erupsi Merapi selanjutnya akan dominan mengarah ke selatan. Bahkan satu satunya bukit penghalang awan panas yakni Gunung Kendil di sisi tenggara akan rata setelah Merapi meletus tiga kali lagi.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala BPPTK Subandriyo berasumsi satu sesi letusan Merapi mengeluarkan material 12 juta meter kubik yang menabrak bukit kendil menimbulkan endapan sekitar 30 meter. Sementara itu, kondisi sekarang, jurang yang memisahkan antara bukit kendil dengan Gunung Merapi kedalamannya sekitar 80 meter.
Artinya, butuh tiga kali letusan masing masing mengeluarkan material 12 juta meter kubik sudah bisa memenuhi jurang tersebut. Alhasil, ketika ada awan panas selanjutnya tidak ada bukit lagi yang menjadi penghalang. "Berarti kalau dua sampai tiga sesi letusan lagi, awan panas bisa bablas tidak nabrak bukit kendil lagi," katanya dalam pemaparan pemetaan hasil kerja sama BNPB dan UGM di kantor BPPTK, Senin (3/12/2012).
Kawasan yang paling terdampak awan panas adalah Desa Glagaharjo, Cangkringan dan Balerante Kemalang, Klaten. Setelah awan panas menabrak bukit kendil terjadi loncatan awan panas yang menghawatirkan sehingga membahayakan pemukiman warga. BPPTK merekomendasikan Desa Glagaharjo terdiri Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen ke timur sampai Balerante tidak boleh menjadi pemukiman.