Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupaya mengurangi jumlah anak terlantar sebanyak 26.149 anak, dengan menggandeng perusahanan swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan, jumlah anak terlantar di DIY saat ini tergolong tinggi.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Dari total 26.149 anak, sebanyak 2.443 anak masih tergolong balita, 118 di antaranya terseret kasus hukum," kata Untung, Senin (8/9/2014).
Ia mengatakan ada empat pilar yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah anak terlantar, yakni melalui regulasi dan pendanaan, masyarakat merupakan pelaku, perguruan tinggi bisa melakukan dengan sosialisasi mengenai pendidikan dan kesehatan anak, dan yang terakhir pelaku usaha dengan program CSR-nya.
"Apabila empat pilar tersebut dilaksanakan dengan maksimal dan berkesinambungan, kami optimistis bisa mengurangi anak terlantar," katanya.
Menurut Untung, di DIY perusahaan swasta jiwa sosialnya cukup tinggi, dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Seperti yang dilakukan Bank Mandiri Syariah dengan mengeluarkan Rp44,5 juta untuk program pendampingan anak terlantar di Gunung Kidul.
"Perusahaan-perusahaan yang ada di DIY cukup bagus dalam bidang sosial," katanya.