Harianjogja.com, JOGJA-Seniman Djaduk Ferianto mendapat kehormatan untuk merawat dua pusaka milik almarhum Sujud 'Kendang' Sutrisno. Dua kendang diberikan langsung oleh perwakilan keluarga Sujud seusai prosesi pemberkatan jenazah Sujud, Selasa (16/1/2018).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Baca juga : Kendang Baru Sujud Belum Sempat Ditabuh
Djaduk mengaku kaget dengan amanah tersebut, namun ia akan menjaga kedua kendang itu dengan, "Dari alat ini nama Sujud Kendang dikenal bukan hanya di Jogja, namun juga mendunia," ujar Djaduk.
Bukan tanpa alasan Djaduk diminta merawat pusaka Sujud. Djaduk pernah memberikan penghargaan pada Sujud pada 2002 lalu dan menganugerahi Sujud debagai 'Pengamen Agung' karena konsistensi Sujud pada pilihannya bernyanyi dan menghibur sambil memainkan kendang tunggalnya.
Dari kendang itu, nama Sujud Kendang dikenal. "Dari tahun 60an sampai akhir hayatnya Sujud sebagai penghibur yang luar biasa. Dunia tahu bahwa musisi jalanan di Jogja itu ya Sujud," ujar Djaduk.
Selain Djaduk, sejumlah seniman dan budayawan juga turut hadir melayat ke rumah Sujud di RT 51/ RW 11, Jetis, di antaranya Cak Nun, Pelawak Anang Batas, dan Vokalis Shaggy Dog Heru Wahyono. Tidak ketinggalan, Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi juga ikut melayat dan mendokan almarhum Sujud.
Sujud meninggal di Rumah Sakit Jogja, Senin (15/1/2018) siang, karena sakit yang sudah lama dideritanya. Dia sempat beberapa kali dikabarkan meninggal, hingga akhirnya pergi untuk selamanya pada Senin, sekitar pukul 12.20 WIB.
Selama hidupnya, Sujud termasuk jarang istirahat, bahkan meski sudah sakit-sakitan, pada Desember lalu ia masih memenuhi undangan di UGM.