Harianjogja.com, JOGJA- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar alat transportasi tradisional yang ada di wilayah ini tetap diperhatikan, menyusul adanya rencana pembangunan alat transportasi jenis kereta trem.
Sultan mengaku telah diminta untuk menandantangani persetujuan studi kelayakan ke Dirjen Perkeretaapian. Menurutnya, rencana itu mendukung keinginan Pemerintah DIY untuk mengaktifkan 17 jalur Trans Jogja pada 2015.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Namun, menurutnya banyaknya jenis kendaraan tradisional, seperti becak dan andong di DIY menjadi persoalan yang harus dimasukan dalam studi kelayakan itu.
“Becak dan andong memiliki kecepatan yang enggak sama dengan trem, harus ada pemecahannya,” ujarnya, usai pertemuan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (28/8/2014).
Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Budi Wignyosukarto mengatakan saat ini rencana tersebut tengah dilakukan dikaji oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Rencana itu harus dibarengi dengan dukungan dari masyarakat. Harus ada upaya menjelaskan ke publik, misalnya di luar negeri orang tak masalah ada kenaikan BBM karena mereka pakai transportasi publik,” katanya.