Harianjogja.com, JOGJA--Ketersediaan bahan pangan yang terjamin dinilai menjadi kunci agar tidak ada gejolak harga di lapangan akibat kekurangan pasokan. Untuk menjaga ketersediaan bahan pangan, pengembangan kawasan khusus pertanian perlu dilakukan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengatakan, untuk menjaga ketersediaan bahan pangan di DIY hal yang bisa dilakukan yakni membentuk kawasan khusus untuk setiap tanaman. Nantinya akan ada kawasan khusus menanam jagung, cabai, bawang merah, dan padi. Namun, luasan dari masing-masing tanaman dan lokasinya masih dalam kajian.
Ia mengungkapkan, lahan khusus yang disiapkan akan disesuaikan dengan daerah yang paling cocok untuk pengembangan tanaman tersebut. Untuk bawang merah, beberapa daerah penghasil yakni Bantul dan Gunungkidul.
Untuk cabai biasanya dihasilkan wilayah Bantul di mana jenis cabai yang dihasilkan berbeda. Daerah pesisir Bantul cocok untuk cabai merah besar dan daerah Dlingo cocok untuk cabai rawit.
"Kami tidak akan memaksa petani, tapi mengajak karena sawahnya juga milik petani. Jangan sampai petani merugi. Kalau dipaksa dan malah merugi, malah kasihan." kata dia ketika ditemui di Kompleks Kepatihan, Jogja, Senin (16/1/2017).
Sasongko mengatakan, harapannya, ketersediaan bahan pangan di DIY akan terjaga sehingga tidak akan ada gejolak selama 2017 ini. Program ini akan direalisasikan tahun ini dan diharapkan bisa dilakukan dengan segera. Lahan yang dipersiapkan tidak akan menggusur atau mengurangi lahan padi.
"Lahan padi akan tetap ada dan akan diatur pola tanamnya. Misalnya di suatu daerah, setelah padi cocoknya untuk jagung atau bawang merah. Kalau cabai, misal bisa dikembangkan di lingkungan rumah malah tidak perlu di sawah," kata dia.
Ia mengungkapkan, jika pengembangan cabai di tingkat rumah tangga berjalan dengan baik, masyarakat akan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Sehingga, ketika harga cabai tinggi, kebutuhan mereka tetap bisa dipenuhi tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli cabai.
Petani DIY dinilai sudah sangat siap untuk menjalankan program tersebut. Pola yang ada saat ini banyak petani bersama-sama menanam cabai ketika tahu harga cabai tinggi. Namun, akibatnya mereka akan panen bersamaan sehingga pasokan melimpah sehingga harga justru jatuh.
"Sekarang ini bagaimana caranya agar pasokan sepanjang tahun bisa terpenuhi sehingga harga tidak tinggi dan tidak jatuh," papar dia.
Ia menyebutkan, luas lahan untuk cabai di DIY sekitar 3.000 ha hingga 5.000 ha dengan produksi tujuh hingga 15 ton per ha. Untuk bawang merah, luas lahan yang ada sekitar 5.000 ha dengan produksi 12 ton hingga 15 ton per ha.
Luas panen untuk padi 155.000 ha dengan produksi enam ton per ha, sedangkan jagung memiliki luas tana,m 75.000an ha dengan produktivitas enam ton per ha.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofah Noor Indriani mengatakan, diimbau untuk menanam tanaman yang sesuai dengan musimnya sehingga tidak mengalami kegagalan tanam dan merugi.