Esposin, BANTUL – Penolakan warga terhadap pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Puncak Bucu, Kalurahan Srimulyo, Piyungan, Kabupaten Bantul, akhirnya dituruti. Proyek pembangunan TPSS tersebut untuk sementara dihentikan.
Padahal, pembangunan TPSS di Kalurahan Srimulyo, Piyungan tersebut dalam pematangan lahan dan pembuatan akses jalan. Pembangunan TPSS ini diproyeksikan menggantikan TPSS Gadingsari.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, mengatakan harus ada jaminan keamanan jika nanti pembangunan dilanjutkan.
"Kami minta adanya jaminan keamanan jika dilanjutkan. Keamanan itu tidak hanya untuk alat tapi juga personel di sana. Artinya harus ada dukungan kuat, agar nantinya tidak ada masalah," kata Bambang, Jumat (19/7/2024).
Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, meminta kepada DLH Kabupaten Bantul untuk memasifkan pemahaman ke masyakat, utamanya warga Sitimulyo agar pembangunan TPSS di Puncak Bucu bisa dilanjutkan.
Ia juga berharap agar masyarakat Sitimulyo memahami terkait dengan pembangunan TPSS di Puncak Bucu.
"Ini kan untuk kepentingan bersama. Masyarakat juga harus percaya dan yakin apa yang dilakukan oleh Pemkab ini tidak akan merugikan mereka. Pemkab harus bisa memberikan pemahaman ke masyarakat, agar tidak ada yang merasa dirugikan saat pembangunan TPSS di sana," ucapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan untuk pembangunan Tempat Pembangunan Sampah Terpadu (TPST) Dingkikan, saat DLH bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) terus dipercepat.
Saat ini alat pengolahan sampah di TPST Dingkikan dari sampah menjadi RDF saat ini telah ada dan harus disetting.
"Ini kaitannya dengan PLN juga karena untuk menghidupkan alatnya butuh listrik tegangan tinggi. Kami sedang berupaya, target Juli ini bisa operasional untuk modul 1-nya," ucap Bambang.