regional
Langganan

DISKUSI DISERANG ORMAS : FAKI Serang Diskusi di Godean, Bubarkan Pertemuan Eks Tapol - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Harian Jogja Detik.com  - Espos.id Jogja  -  Senin, 28 Oktober 2013 - 11:48 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Harianregional.com, SLEMAN- Pertemuan eks dan keluarga tapol 65 di Godean Sleman, dibubarkan oleh puluhan massa. Ternyata massa yang membubarkan adalah Front Anti Komunis Indonesia (FAKI).

Akibat insiden tersebut ada beberapa peserta yang terkena aksi pukulan dan tendangan massa.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi saat eks dan keluarga tapol 65, melakukan acara arisan/pertemuan keluarga dan anak eks tapol 65 di Padepokan Santi Dharma, Dusun Bendungan, Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, Sleman, Minggu (27/10/2013).

Ketua FAKI DIY, Burhanuddin ZR membenarkan bila anggota FAKI melakukan aksi tersebut. Pihaknya tidak ingin ada pertemuan yang dilakukan eks dan keluarga tapol 65 di Yogyakarta.

"Kalau tetap nekat kami membuat acara, akan terus kami bubarkan, Kami tidak ingin ada pertemuan semacam itu," jawab Burhanuddin singkat.

Advertisement

Pertemuan yang direncanakan selama dua hari hingga Senin (28/10/2013) itu akhirnya bubar setelah puluhan massa FAKI mendatangi dan membubarkannya. Pertemuan untuk pemberdayaan ekonomi keluarga dengan materi cara pembuatan pupuk organik pun akhirnya bubar.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lapangan, massa berseragam hitam bertuliskan FAKI datang dengan mengendarai satu mobil dan puluhan sepeda motor. Mereka langsung memasuki padepokan dan meminta peserta bubar.

Mereka juga berteriak "komunis harus bubar, bubar" sambil memasuki ruangan pertemuan. Ibu-ibu yang memasak di dapur pun diminta bubar.

Advertisement

Empat orang yang menjadi korban pemukulan adalah Ciptadi (62) warga Kroya Cilacap, Bayu Cahyadi (30) warga Sumpiuh Banyumas, Ardi Nugroho (23) warga Kroya Cilacap dan Sukrisdiono (45) warga Purwokerto.

"Saya hanya melihat dari kejauhan, tidak berani mendekat. Ada orang yang dipukuli di halaman," ungkap Madya Saputra, koster di padepokan tersebut.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif