Esposin, SEMARANG — Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti memenuhi panggilan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) guna dimintai klarifikasi terkait netralitas dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024.
Kepada Esposin, Ade Bhakti mengaku menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan KASN selama 30 menit melalui aplikasi zoom, Jumat (12/7/2024). Pertanyaannya seputar pergerakkan dia di dunia politik.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Kenapa mas Ade masang baliho, silaturahmi ke partai-partai ambil formulir. Iya, saya sampaikan walau (ASN), saya punya hak berpolitik,” ucap Ade Bhakti, Sabtu (13/7/2024).
Selain itu, KASN juga mengingatkan dia soal batasan-batasan gerak ASN di dunia politik diatur oleh UU ASN dan SKB 5 menteri.
Namun mantan Camat Gajahmungkur ini membeberkan ada sejumlah perbedaan pemahaman antara dia dengan KASN terkait UU ASN maupun SKB 5 menteri.
“Pemahaman-pemahaman itu harus jelas, misalkan di SKB 5 menteri itu pendekatan ke masyarakat atau ke parpol sebagai bakal calon. Padahal sampai hari ini saya belum mendaftar ke KPU secara independen maupun didaftarkan oleh partai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ade Bhakti menegaskan pemanggilan KASN kemarin tidak mengurungkan niatnya untuk maju di Pilwakot Semarang.
Dia malah semakin bersemangat setelah teman dekatnya Dico Ganinduto diusung Golkar dan PSI sebagai calon Wali Kota Semarang.
“Saya pikir enggak terganggu, sesuatu yang sudah dipilih itu berarti ada hal yang harus dikorbankan. Jadi ini bentuk pengorbanan, jadi adanya pemanggilan (KASN) tidak menyurutkan semangat saya,” bebernya.
Sebagai warga negara yang patuh terhadap UU. Ade Bhakti siap menerima sanksi dari KASN jika dirinya memang terbukti melakukan pelanggaran netralitas sebagai ASN.
Selain Ade Bhakti, salah satu ASN yang turut dipanggil KASN adalah Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Tapi sayang saat dikonfirmasi Esposin, Iswar Aminuddin belum merespon sampai berita ini diterbitkan terkait hasil klarifikasinya dengan KASN.
Perlu diketahui kedua pejabat ASN yang bekerja di Pemkot Semarang itu tengah berupaya mencari kendaraan politik.
Bahkan mereka berdua telah mendatangi sejumlah parpol seperti PSI, Gerindra, PKB, Demokrat untuk mendapatkan tiket Pilwalkot Semarang.