Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, terus melakukan verifikasi ulang data penerima jaminan kesehatan di daerah ini, karena ditemukan banyak data ganda.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Maya Sintowati mengatakan temuan di lapangan terdapat sekitar 11.000 data ganda, atau data penerima selain ter-"cover" dalam program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), juga ter-"cover" jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).
"Kami verifikasi ulang, dan saat ini tinggal tujuh desa dari total 75 desa di Bantul," katanya, Minggu (18/8/2013).
Ia menyebutkan target proses verifikasi akan selesai bulan Agustus ini. Pihaknya telah mengusulkan sekitar 11.000 data ganda ke pemerintah pusat untuk diubah.
Menurut dia, pihaknya juga mengusulkan data warga miskin terbaru yang benar-benar lebih membutuhkan untuk di-"cover" dalam program Jamkesda maupun Jamkesmas dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, dalam rapat pembahasan anggaran beberapa waktu lalu, Pemkab Bantul telah mengusulkan penambahan anggaran untuk program Jamkesda sekitar Rp1 miliar pada APBD Perubahan 2013.
Menurut dia, penambahan anggaran tersebut diusulkan karena plafon anggaran Jamkesda sebesar Rp8,5 miliar dalam APBD murni sudah hampir habis digunakan untuk mencairkan klaim kesehatan masyarakat.