Harianjogja.com, SLEMAN-Berbeda dengan daerah Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo, kondisi pengungsi di wilayah Prambanan Sleman tidak terserang penyakit apapun.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, kondisi pengungsi sudah dipantau Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman. "Sampai saat ini kondisi kesehatan pengungsi baik-baik saja, sudah dipantau oleh Dinkes," katanya kepada Harian Jogja, Selasa (5/12/2017).
Hal itu terjadi lantaran lokasi pengungsian 120 jiwa tersebar di rumah-rumah tetangga atau kerabat dekat sehingga tidak mengalami perubahan cuaca. Selain itu, kerusakan infrastruktur di lokasi bencana baik jalan maupun air bersih tidak separah tiga wilayah lainnya.
"Tidak ada laporan pengungsi yang sakit. Sebab mereka mengungsi mandiri, di rumah kerabat atau tetangga dekat rumah," ujar Ketua Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman (FKKRS) Yoga Nugroho.
Meski mengungsi mandiri, tetapi kebutuhan 38 KK tetap dipasok BPBD Sleman. Sejak 28 November hingga 4 Desember 2017, BPBD memasok 35 paket logistik pangan dan 10 paket selimut bagi para pengungsi yang tersebar di lebih dari 12 titik pengungsian. Dari 120 jiwa yang berstatus pengungsi, sebanyak tiga jiwa masih balita dan sembilan jiwa termasuk lansia.