Esposin, BANTUL — Kecelakaan maut yang dialami bus rombongan wisata asal Polokarto, Sukoharjo, di Bukit Bego, Jalan Imogiri, Mangunan, Bantul, menyisakan duka mendalam. Peristiwa nahas itu merenggut 13 nyawa, termasuk sang sopir.
Korban selamat mengatakan perjalanan dengan bus tersebut tidak berjalan mulus. Salah seorang korban selamat, Danarto, 38, mengaku bus sempat tak kuat menanjak di Tebing Breksi dan Puncak Becici hingga mesinnya mati.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Saat kecelakaan terjadi, Danarto duduk di kursi tambahan samping sopir. Jadi dia betul saat bus menabrak Bukit Bego.
Baca juga: Rem Blong, Bus Tabrak Bukit Bego Sebabkan Dua Orang Meninggal
Saat berada di Tebing Breksi, semua penumpang terpaksa turun karena bus gagal menanjak. Kondektur lantas memberikan pengganjal di roda agar bus tak melorot ke bawah. Tak lama kemudian mesin bus kembali menyala.
“Semua penumpang kembali naik dan melanjutkan perjalanan,” kata Danarto saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022) pagi.
Menurut Danarto, sopir sempat berbicara kepada kenek dan menduga bus mengalami masalah. Ia menduga filternya kotor.
Mengetahui kondisi bus bermasalah, sang sopir bernama Feriyanto, 35, asal Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Solo meminta penumpang tenang.
Baca juga: Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul
Bus kemudian melewati Jalan Mangunan Imogiri. Di jalanan menurun, awalnya bus melaju biasa. Namun di tikungan Bukit Bego, sopir terlihat panik dan memainkan perseneling. Bus berjalan di gigi tiga. Setelah itu, bus oleng ke kanan dan ke kiri.
“Bus melaju kencang, mungkin remnya blong, kemudian brukkkk, menabrak tebing,” kata Danarto yang tinggal di Pundungsari RT 3/RW 2, Desa Mranggen, Pulokerto, Sukoharjo, Jawa Tengah itu.
Baca juga: Jalur Bukit Bego Lokasi Laka Maut Bantul Dikenal Curam & Rawan
Bus tersebut mengalami kecelakaan maut lantaran sang sopir berusaha menghindari truk pasir saat kendaraan tidak terkendali. Feriyanto menghindari truk pengangkut pasir yang melaju pelan di depannya dan menabrakkan bus ke tebing Bukit Bego, Imogiri. Namun tindakan sopir asal asal Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Solo itu justru berakibat meninggalnya 13 orang, termasuk dirinya.