Harianjogja.com, SLEMAN--Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat akan dimanfaatkan untuk pengembangan desa wisata di Sleman. Setidaknya sektor pariwisata mendapatkan alokasi DAK sebanyak Rp2 miliar pada 2018.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Pemkab Sleman berupaya mengusulkan penggunaan DAK itu untuk pengadaan sarana prasarana di desa wisata. "Nanti kami coba usulkan untuk pembenahan dengan DAK, karena memang perlu banyak sarana prasarana," ujar Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih kepada Harianjogja.com, Senin (11/12/2017).
Hanya saja, usulan ini belum bisa dipastikan akan terealisasi. Pasalnya, Penggunaan DAK sendiri hanya bisa dilakukan di atas lahan milik pemerintah sedangkan lahan desa wisata biasanya merupakan tanah kas desa (TKD). Karena itu dibutuhkan persetujuan sekaligus konsultasi ke kementrian terkait terlebih dahulu.
Padahal, saat ini desa wisata cukup banyak berkontribusi dalam perkembangan wisata di Sleman. Permintaan pengembangan sarpras, tambah Ning, juga banyak disuarakan oleh forum desa wisata yang ada di Sleman.
Saat ini, DAK baru bisa dimanfaatkan untuk pengembangan wisata di Kaliurang karena lahannya sepenuhnya milik pemerintah daerah. Sedianya, pembangunan sarpras akan dilakukan salah satunya di Tlogoputri. Penambahan toilet juga diperlakukan di areal wisata yang menjual kesejukan khas Gunung Merapi ini karena sangat dibutuhkan. Selain itu, Ning menambahkan jika perbaikan juga diperlukan di Taman Kupu-Kupu di Kaliurang yang dirusak monyet.