Harianjogja.com, BANTUL- Bupati Bantul Sri Suryawidati menyentil kerja kepala desa (kades) dan dukuh di wilayah kekeringan tapi tidak segera mengajukan pengiriman air bersih ke Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) untuk memenuhui kebutuhan warganya.
"Ya saya sayangkan kok sampai tidak mengajukan surat kalau memang warganya sudah banyak yang beli air. Saya malah pingin kesibukan kades dan dukuh itu sekarang apa," kata Bupati, di ruang kerjanya, Selasa (8/10/2013).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Bupati mempertanyakan kesibukan dukuh dan kades karena sampai menjelang puncak kemarau tidak banyak surat pengajuan droping air ke BPBD maupun Pemkab secara langsung.
Padahal, Sri Suryawidati tahu persis warga seperti di wilayah Dlingo dan sebagian Imogiri, Sebagian Piyungan juga Pajangan sudah berulang kali warga membeli air dari tanki swasta.
“Lah kita itu siapkan anggaran untuk mencukupi kebutuhan air pada musim seperti ini,” ujarnya didampingi Asekda III Mardi Ahmad.