Harianjogja.com, JOGJA - Kisruh seleksi pemilihan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin memanas. Setelah Selasa (13/9/2016) lalu para dosen melakukan aksi demonstrasi, kini aksi serupa juga dilakukan mahasiswa fakultas itu.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Ratusan mahasiswa FH ramai-ramai mendatangi Balairung, UGM untuk menyatakan sikap atas terjadinya kegaduhan dalam pemilihan pimpinan fakultas mereka.
Para mahasiswa menyesalkan keputusan Rektor UGM Dwikorita Karnawati yang dianggap telah menganulir Sigit Riyanto sebagai dekan terpilih di tingkat fakultas.
Aksi mahasiswa dimulai pukul 14.15 WIB. Mereka berjalan dari Fakultas Hukum kemudian menuju Balairung untuk menyampaikan aspirasi secara langsung ke rektor.
Di Balairung para mahasiswa menyampaikan orasi yang intinya menganggap demokrasi di kampus mereka telah mati. Beragam sarana mulai dari poster ungkapan keberatan atas sikap rektor hingga karangan bunga tanda duka cita dibentangkan di lokasi unjuk rasa.
Orasi awalnya berlangsung di depan halaman Balairung. Selang 20 menit kemudian, mahasiswa merangsek masuk ke dalam Balairung. Di sinilah mereka menyurakan orasi penyesalan atas sikap rektor UGM dalam seleksi Dekan FH UGM.
Bersambung halaman 2
Mahasiswa pun ingin menemui Dwikorita. Sayang, rektor tidak ada di tempat.
"Rektornya ternyata sedang tidak ada di tempat kerja kawan-kawan. Dia [Dwikorita] lebih memilih berada di hotel [University Club]. Kita tunggu saja di sini. Nanti jika tidak kunjung datang kita jemput paksa," kata pimpinan aksi saat berorasi di depan para mahasiswa.
Selama hampir satu jam orasi mahasiswa berlangsung.
Koordinator aksi Abdul Adhin Azzhuri mengungkapkan, kehadiran para mahasiswa dalam aksi unjuk rasa ini sebenarnya merupakan aksi netral.
"Terhadap hasil seleksi calon Dekan ini, kami kembali menemukan kejanggalan," paparnya kepada wartawan di sela-sela berlangsungnya aksi unjuk rasa.
Selanjutnya dia mengungkapkan, kondisi ini sangat mengganggu kondusivitas iklim belajar di Fakultas Hukum, apalagi setelah terjadinya aksi mimbar para dosen pada Selasa lalu.
Dia menganggap, intervensi Rektor UGM dalam seleksi pemilihan Dekan FH ini telah menyebabkan kegaduhan di fakultas sehingga proses belajar mahasiswa menjadi terganggu.
"Kami menuntut kepada Ibu Rektor? untuk menjamin kembalinya suasana kondusif di Fakultas Hukum," tandasnya.
Pantauan koran ini hingga pukul 15.00 WIB, Dwikorita juga tidak menemui para mahasiswa.