Harian Jogja.com, SLEMAN—Sejumlah warga yang menghuni hunian tetap (Huntap) Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, khawatir dengan merebaknya wabah demam berdarah (DB). Sejak dihuni enam bulan terakhir, sudah belasan kepala keluarga yang terserang DB.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Sunarni, 40, warga Huntap Pagerjurang mengatakan, belum genap sepekan yang lalu dua tetangganya menderita DB. Keduanya adalah Wening Rahayu, 35, dan Toro, 35.
Wening berasal dari Dusun Manggong sedangkan Toro dari Dusun Kepuh. Mereka menghuni Huntap Pagerjurang pascaerupsi Merapi 2010. Kejadian yang baru sepekan itu sempat membuat kekhawatiran warga lain karena kejadian DB secara terus menerus mengintai warga di Huntap Pagerjurang. Kedua warga itu kini dirawat di RS Panti Nugroho Sleman.
"Kalau Ning itu sudah sepekan lebih tetapi yang Toro baru dua hari lalu pulang," ungkapnya saat ditemui Harian Jogja.com, Senin (26/8/2013).
Selama menghuni huntap enam bulan, kata dia, baru sekali dilakukan fogging. Sosialisasi dari pihak Dinkes Sleman juga pernah diterima bersama warga lain. Kendati demikian, persoalan DB masih saja muncul.
Sunarni sendiri mengaku pernah menderita DB sepekan setelah tinggal di Huntap Pagerjurang. Kendati demikian ia nekat hanya rawat jalan lantaran kasihan dengan kedua anaknya yang masih kecil.
"Saya juga heran, kondisi tanah kering, tidak ada limbah, tidak ada semak tapi kok ada demam berdarah," ujarnya.
Kepala Desa Kepuhharjo, Heri Suprapto, membenarkan jika demam berdarah tengah mewabah di Huntap Pagerjurang. Bulan sebelumnya juga terdapat empat warga dari empat KK yang terserang DB. Jika ditotal sudah ada belasan warga yang terserang demam berdarah selama enam bulan terakhir.
"Terakhir yang dua orang kemarin dirawat di Panti Nugroho, Wening Rahayu dan Toro," ungkapnya.
Terkait merebaknya DB, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Maflidianti, mengimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan pola hidup bersih.
"Soal fogging kami hasil checking lapangan. Karena belum ada laporan masuk [dari Pagerjurang]. Apakah ada indikasi atau tidak," terangnya.