Harianjogja.com, SLEMAN—Selama 2013, tercatat terjadi delapan kasus kematian ibu hamil di Sleman. Dari jumlah tersebut, enam bayi berhasil selamat, sementara dua lainnya meninggal dalam kandungan bersama sang ibu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini, Rabu (8/1/2013) mengatakan, setelah dilakukan audit klinik, ditemukan lima penyebab kematian ibu hamil, yakni tiga kasus pre eklampsi berat atau keracunan kehamilan, satu kasus gagal jantung, satu kasus emboli paru, dua kasus sepsis atau infeksi aliran darah, dan satu kasus kegagalan multiorgan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Dari segi usia, dari delapan ibu hamil yang meninggal, empat orang berusia 25-35 tahun, tiga orang berusia lebih dari 35 tahun, dan satu orang berusia kurang dari 25 tahun.
Menurut ilmu kedokteran, kematian ibu hamil baik saat kehamilan, persalinan, maupun nifas sebenarnya bisa dicegah.
“Ada sesuatu yang bisa dilakukan oleh seluruh pihak yang bersinggungan dengan kasus ini agar tidak terjadi kematian. Meski kematian adalah kehendak Tuhan, bagaimanapun kita berharap kematian itu bukan karena kehamilannya,” kata Mafilindati Nuraini, Rabu (8/1/2014)
Dalam upaya pencegahan kematian ibu hamil, Mafilindati mengaku telah dilakukan pemeriksaan kehamilan secara berkualitas.