Esposin, BANTUL -- Dalam sehari, dua benda tua dengan ukuran tak lazim karena saking besarnya ditemukan di dua tempat di Bantul.
Di Padukukan Kretek, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, ditemukan satu wajan besar pada (Selasa 31/8/2021). Wajan umumnya berdiameter 30 cm-60 cm, yang ditemukan ini mencapai 2 meter. Wajah raksasa ini ditemukan pekerja saat hendak membangun lapangan sepak bola wajan di tanah kas desa.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Pada hari yang sama, rantai raksasa dengan diameter 24 sentimeter sepanjang 30,6 meter itu juga ditemukan di Padukuhan Manggir, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak. Dilihat dari penampakannya yang terlihat tua, rantai tersebut diduga benda cagar budaya peninggalan zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Diduga Peninggalan Belanda, Rantai Raksasa Ditemukan di Cekdam Bantul, Bikin Backhoe Njengking
Lurah Jambidan, Zubaidi, mengungkapkan wajan tembaga itu ditemukan pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, warga tengah mengeruk tanah untuk membangun lapangan sepak bola. Pengerukan menggunakan backhoe.“Tiba-tiba di kedalaman 4 meter, ditemukan wajan. Kami perkirakan wajan itu adalah benda peninggalan zaman Jepang,” kata Zubaidi, Rabu (1/9/2021).
Oleh warga, wajan tersebut kemudian diangkat. Dan sampai hari ini masih berada di lokasi yang merupakan tanah kas desa. Penemuan wajan itu, menurut Zubaidi, baru pertama terjadi di wilayahnya. Meski demikian ia memastikan pengerukan tanah untuk pembuatan lapangan sepak bola tetap berjalan. Ia memperkirakan, masih ada banyak benda seperti wajan yang akan ditemukan di lokasi tersebut.
“Soal nanti apakah akan kami serahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya, kami masih akan berembug dulu,” ucapnya.
Baca Juga: Wow...Bangun Lapangan Sepak bola, Warga Malah Temukan Wajan Raksasa
Rantai Belanda
Sementara rantai raksasa juga ditemukan pekerja yang sedang mengeruk cekdam Ngancar di Padukuhan Manggir. Menurut keterangan pekerja yang mengendalikan backhoe proyek renovasi cekdam Ngancar, Murdiyana, 50, rantai itu ditemukan saat ia hendak menimbun cekdam dengan pasir batu (sirtu) pada Selasa siang. Saat mengeruk tanah, ujung backhoe-nya mengenai rantai besar."Awalnya saya kira kayu jati. Saya temukan di kedalaman 2 meter. Begitu saya angkat ternyata rantai. Posisinya pas di sempalan pondasi," katanya di temui di lokasi, Kamis (2/9/2021).
Atas temuan itu, Mardiyana kemudian memberitahu warga sekitar. Oleh warga sekitar rantai yang telah diangkat menggunakan backhoe kemudian digeser ke atas cekdam.
"Yang naikin warga, manual. Pas ngangkatnya pakai backhoe, sampai njengking backhoe saya," jelasnya.
Baca Juga: Luar Biasa! SMK di Bantul Ini Bikin Motor Listrik dari Limbah, Dr Tirta Pesan 2
Ketua Unit Ratu Boko dan Candi Ijo BPCB DIY, Tri Hartini, datang ke lokasi untuk memastikan temuan tersebut. Dari hasil wawancara warga sekitar dan pengecekan ke struktur bangunan, diduga rantai tersebut dibuat dan dipasang pada masa penjajahan Belanda.
"Tapi, untuk memastikan, kami ambil sampel dan nanti akan kami uji lab, untuk mengungkap umur benda tersebut," katanya.
Menurut Tri, secara konstruksi sruktur bangunan yang ada, mirip dengan dam Kamijoro yang dibangun masa era penjajahan Belanda. Selain itu, jika dilihat dari bentuk rantai, diperkirakan sudah menggunakan teknologi tinggi.