Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini memungkinkan adanya lahar hujan
Harianjogja.com, SLEMAN -- Tingginya intensitas hujan dan angin kencang saat ini tidak lepas dari kondisi di mana saat ini masuk puncak musim hujan. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaanya, termasuk menghadapi banjir lahar.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Baca Juga : CUACA EKSTREM : Hujan Deras, Banjir Lahar Hujan Berpotensi Terjadi
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno potensi banjir lahar terjadi akibat aktivitas penambangan yang merusak lingkungan. Banyak penambangan yang menyasar tebing dan bantaran sungai bahkan pekarangan warga untuk aktivitas penambangan. Sampaknya, kondisi sungai melebar dan aliran lahar hujan tidak terkontrol lagi.
"Aktivitas penambangan yang merusak tebing sungai berakibat pada semakin lebarnya aliran sungai. Pengerukan hanya diperbolehkan di sedimen sungai, itupun harus mengantongi ijin," tegasnya, Sabtu (4/3/2017).
Tentang kesiapsiagaan tenaga BPBD, Krido mengaku tidak ada kendala. Saat ini, kata dia, tenaga relawan dan juga komunitas tanggap bencana cukup banyak. Keberadaan relawan bencana di DIY, dinilai terpadu dan terarah.
"Mereka saling berkomunikasi untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang cepat dan tepat," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo menjelaskan, Pemkab dan BPBD Sleman terus berkoordinasi dengan BMKG. Hal itu dilakukan untuk mengetahui potensi hujan dan angin kencang dari waktu ke waktu. "Kami juga sudah menghimbau agar warga bantaran sungai waspada terutama jika hujan lebat terjadi di puncak Gunung Merapi," katanya.
Bupati juga menghimbau agar warga mengantisipasi angin kencang. Jika cuaca panas tiba-tiba mendung, warga harus waspada karena setelah itu hujan disertai angin kencang muncul. "Jangan berteduh di bawah pohon atau baliho, cari tempat yang benar-benar aman," katanya.