Kanalsemarang.com, KUDUS—Konsorsium Masyarakat untuk Kudus Bersih (KMKB) menyampaikan apresiasinya terhadap Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang tengah menangani kasus dugaan pemalsuan data oleh tenaga honorer kategori II di Kudus.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Kami berharap kasus tersebut diusut hingga tuntas karena pemalsuan data oleh tenaga honorer kategori II di Kudus diduga kuat melibatkan oknum pejabat di lingkungan Pemkab Kudus," kata Sekretaris KMKB, Slamet Machmudi, seperti dikutip Antara, Selasa (2/9/2014).
Apabila para pejabat yang dimintai keterangannya berkata jujur, dia yakin, dugaan pemalsuan data yang dilakukan honorer kategori II karena pesanan atau titipan dari oknum-oknum pejabat akan terbongkar.
Bahkan, lanjut dia, beberapa tenaga honorer di antaranya ada yang merupakan titipan sebagai balas budi saat Pemilihan Bupati Kudus.
Berdasarkan keterangan dari Polda Jateng lewat surat tentang pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan IV tertanggal 27 Agustus 2014, dijelaskan bahwa kasus tenaga honorer kategori II di Kudus masih dalam proses penyidikan.
Selain itu, kata Slamet, Polda Jateng juga telah memeriksa sejumlah tenaga honorer kategori II sebagai saksi.
Di antaranya, Choirul Hadi, Aprilia Retno, Selamet Solichan, Noordiana Maryanti, Cahyaning Noor, Khilmi Khoiriyah, Hariyanti dan Witono.
Upaya lain yang sudah ditempuh, yakni melakukan pemanggilan terhadap tiga pejabat Pemkab Kudus untuk dimintai keterangannya sebagai saksi.
Ketiga pejabat tersebut, yakni Budi Subarkah dan Daviq dari BKD Kudus, dan Catur Sulistiyanto dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus yang saat ini menjabat Kepala Bagian Pengendalian dan Pembangunan Setda Kudus.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, jumlah tenaga honorer kategori II di Kabupaten Kudus yang mengikuti tes seleksi CPNS 2014 tercatat 504 dan 206 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi.
Munculnya aksi protes dari tenaga honorer kategori II yang tidak lolos tes menyusul adanya dugaan peserta tes yang lolos melakukan manipulasi data akhirnya dilakukan verifikasi oleh pemkab setempat.
Dari 206 tenaga honorer yang menjadi sasaran verifikasi yang hadir hanya 153 orang dan 53 orang lainnya tidak hadir.
Dari 153 orang yang mengikuti verifikasi, terdapat 31 orang yang tidak memenuhi persyaratan sehingga yang diumumkan lolos verifikasi dan pemberkasan tenaga honorer kategori II sebanyak 122 orang.
Hanya saja, KMKB menilai sebanyak 36 dari 122 tenaga honorer kategori II yang dinyatakan lolos masih diragukan sehingga perwakilan Ombudsman RI Jateng menindaklanjutinya dengan melakukan verifikasi faktual.