Esposin, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) menemukan anggota TNI-Polri masuk dalam daftar pemilih yang masuk dalam daftar pemilihan sementara (DPS).
Temuan tersebut didapati seusai selesai melakukan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Komisioner KPU Jateng, Basmar Periamto Amron, tak menampik bahwasanya ada temuan TNI-Polri masuk dalam daftar pemilih di sejumlah kabupaten/kota.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menyampaikan data riil-nya lantaran sedang proses tahapan DPS.
“Mereka KTP [kartu tanda penduduk] masih TNI/Polri iya, ada, dan ini masuk disinkronasisasikan untuk pemuktahiran data DPS,” kata Basmar, setelah menghadiri FGD Gerakan Politik Uang di Pilkada Serentak 2024, Jumat (2/8/2024) sore.
Adapun alasan masuk daftar pemilih, terang Basmar, karena para TNI/Polri tersebut tidak mengupdate data dirinya. Padahal statusnya, disebut telah purnatugas atau sudah tidak aktif di instansi masing-masing.
“Tapi ternyata mereka [TNI/Polri] sudah purna, jadi masukan sebagai pemilih,” jelasnya.
Sementara terkait tahapan coklit saat ini, Basmar menyatakan telah selesai 100 persen dan sudah masuk pada tahapan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS).
Adapun jumlah pemilih di Jawa Tengah yang disasar mencapai 28.513.672 pemilih yang terdiri dari 14.210.128 laki-laki dan 14.303.544 perempuan.
Kendati berjumlah 28.513.672 pemilih, Basmar mengungkapkan ada tambahan signifikan dari data awal yang disasar.
Namun, pihaknya belum bisa menyampaikan hasil lantaran belum selesai proses untuk penetapan DPS.
“Iya, sudah 100 persen. Dan memang ada beberapa tambahan pemilih baru. Karena kan hasil coklit ini kan data dari pemerintah, ternyata ada perbedaan, karena dicoklit harus memastikan yang meninggal dicoret, tambah ya tambah, tapi saat ini belum kita tetapkan jadi tak bisa disampaikan. Tetapi ada beda signifikan dengan data Disdukcapil [Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil],” tutupnya.