Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Bus Rosalia Indah menabrak rumah dan toko di perempatan Jalan Daendels Km.6 di Desa Geparang, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2013) dini hari.
Sedikitnya delapan penumpang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Seorang korban, warga Blimbing, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Purwanto terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda Jogja karena mengalami luka parah.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Korban kecelakaan lainnya yakni Slamet Yulianto, 38, (sopir bus); Anang Yudianto, 30, (kernet), warga Semin Gunungkidul; Wasiran Irwan, warga 55, warga Kreyo, Ciledug, Tangerang; Walimah Rukmiyati, 51, warga Munggipasar, Semanu, Gunungkidul; Siti Rumaidah, 50, warga Tirak Kwadungan Ngawi; Suranto, 40, penduduk Karangetan, Semin, Gunungkidul dan Sukini, 50, warga Kreyo, Ciledug, Tangerang.
Bus jurusan Semin-Ciledug-Jakarta dengan nomor polisi AD 1712 CA, yang mereka tumpangi, hilang kendali dan menabrak kediaman Supriyatno, 56, warga Geparang RT01/RW02, Purwodadi, Purworejo.
Saat kejadian Supriyatno, pemilik toko, masih tidur pulas. Untungnya Supriyatno tidak mengalami cedera dalam kejadian itu. Hanya, Supriyatno mengaku kaget dan terbangun setelah mendengar suara benturan keras dan secara bersamaan listrik padam.
“Saya lihat bagian depan sisi kanan bus hancur namun sopir masih bergerak. Sementara banyak penumpang bus yang bingung, kelihatannya penumpang banyak yang tengah tertidur saat kejadian.
Penumpang bus berjumlah sekitar 40 orang, delapan di antaranya luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit termasuk sopir dan kernet bus,” imbuhnya, kemarin.
Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah siap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap korban luka-luka dalam kecelakaan.
Pengurus PO Rosalia Indah Wilayah Gunungkidul, Budiono, mengatakan kecelakaan bus jurusan Semin-Ciledug-Jakarta itu sudah ditangani pengurus wilayah Jawa Tengah dan sudah mendapat perawatan medis.
“Perusahaan menanggung biaya rumah sakit sampai rawat inap. Akan ada petugas yang mendata dan mengurus korban,” ucap Budiono.